Manufaktur menjadi satu sektor utama dalam “Making Indonesia 4.0”, peta jalan Indonesia menghadapi Revolusi Industri. UNY menjadi kampus negeri pertama yang membuka Prodi S1 Teknik Manufaktur.
—
Teknik Mesin adalah ilmu yang luas. Ia mengenal berbagai konsentrasi kurikulum. Karena jenis mesin, bagaimana mesin itu dibuat, dan apa tujuan dari mesin itu dibuat, bisa jadi sangat berbeda.
Di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin UNY selama ini, konsentrasi itu disebut Dr. Sutopo selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin, telah tersedia untuk dipelajari dalam mata kuliah yang disediakan melalui kurikulum. Yang pertama, Energi, membuat mesin yang memiliki tujuan mengubah satu bentuk energi ke bentuk energi lainnya.
Mulai yang paling sederhana seperti membuat dinamo Tamiya, karena mampu mengubah energi listrik dari baterai menja kinetic berupa Tamiya yang melaju kencang. Hingga mesin energi berskala masif dan kompleks seperti turbin, generator, dan mesin kendaraan. Semua mesin seperti itu masuk ke konsentrasi energi.
Namun dalam membuka program studi baru, Sutopo menyebut jurusannya memutuskan untuk berfokus pada konsentrasi lain. Yaitu konsentrasi perancangan dan pengecoran. Jika perancangan mendalami bagaimana membuat produk mesin yang dapat memproduksi produk lainnya. pengecoran belajar seputar ilmu pembentukan logam untuk produksi peralatan permesinan.
Dua konsentrasi tersebutlah yang saling melengkapi dalam belajar tentang “manufaktur”. Ia menjadi ilmu yang sangat penting untuk dipelajari. Karena kebutuhan zaman di hari ini makin membutuhkan tenaga dan keterampilan manufaktur. Terlebih lagi, industri manufaktur telah ditetapkan menjadi satu sektor utama dalam “Making Indonesia 4.0”, peta jalan Indonesia menghadapi Revolusi Industri.
UNY kemudian mengambil kesempatan dengan menjadi yang terdepan dalam membuka Prodi S1 Teknik Manufaktur di Yogyakarta. Dan menjadi kampus negeri pertama di Indonesia yang memiliki program studi ini.
“Bahkan di Indonesia ini baru ada dua S1 Teknik Manufaktur. Satu di Ubaya (Universitas Surabaya), dan satu di UNY. Kami adalah kampus negeri pertama yang membuka prodi ini,” imbuh Dr. Eng. Didik Nurhadiyanto selaku Kaprodi Teknik Manufaktur.
Belajar Merancang dan Mencetak Produk
Teknik Manufaktur didesain untuk mempelajari bagaimana perancangan (desain) produk, perancangan proses pembuatan produk, dan manajemen produksi. Karena mulai dari mengolah bahan baku sampai menjadi produk jadi, industri memerlukan mesin yang tepat.
Disitulah disebut Didik, Teknik Manufaktur UNY menyasar. Anak-anak di Prodi ini akan memiliki kompetensi membuat mesin dan melakukan supervise atas rantai produksi yang berlangsung di pabrik. Dari bahan baku, sampai terolah menjadi bahan jadi.
“Itulah core industri manufaktur. Mengolah barang mentah sampai barang jadi. Dalam prosesnya perlu mesin. Itulah yang dipelajari Teknik Manufaktur,” ujar Didik.
Merumuskan kompetensi tersebut, ada delapan garis besar kurikulum yang telah dirumuskan prodi ini. Diantaranya: 1) Ilmu Dasar Teknik dan Sains, 2) Desain rekayasa (engineering), 3) Proses, prosedur, dan sistem manufaktur, 4) Pemesinan, 5) Pengelasan, 6) Pengecoran, 7) Tool Design, dan 8) Perawatan dan perbaikan Mesin Industri.
Mata kuliah nantinya akan dirumuskan berdasarkan kompetensi dan masukan dari industri. Sejak memperoleh Surat Keputusan Menristekdikti terkait izin pendirian program studi baru pada awal 2019, prodi ini langsung tancap gas mengunjungi berbagai industri manufaktur di Yogyakarta. Tujuannya untuk memperoleh masukan dalam kurikulum, dan apabila dimungkinkan menyalurkan magang serta lowongan pekerjaan.
“Kita sudah ke YPTI Yogya, Mega Andalan Kalasan, PT. KAI, Semen Gresik, PT. Siemens, dan FHCI BUMN. Beberapa diantaranya MOU Universitas, tapi saya sendiri ditugaskan untuk dating dan kita komunikasikan juga tentang prodi Teknik Manufaktur yang kita miliki,” ungkap Didik.
Menghadirkan Spesialisasi
Walaupun baru pada tahun 2019 melakukan langkah-langkah tersebut, bukan berarti Prodi Teknik Manufaktur baru direncanakan seusia jagung. Jurusan Pendidikan Teknik Mesin sudah punya ide atas arahan dari Fakultas Teknik di tahun 2017, untuk mendirikan prodi-prodi teknik murni.
Di jurusan teknik mesin, Didik menyebut bahwa prodi teknik murniyang disepakati adalah Teknik Manufaktur. Selain secara keilmuan dan kompetensi dibutuhkan, laboratorium dan fasilitas yang sudah ada di Fakultas Teknik juga sangat mendukung untuk program studi ini.
Misalnya Laboratorium Bahan dan Pengolahan, Bengkel Fabrikasi, dan Laboratorium CNC dan CAD/CAM. Total delapan laboratorium dan dua bengkel, dapat dihadirkan untuk mendukung pembelajaran seputar perencanaan produk hingga pengolahannya.
Namun pada awalnya, jurusan membayangkan bahwa prodi ini akan memiliki desain kurikulum Sarjana Terapan (D4). Karena dibayangkan untuk fokus sepenuhnya pada praktik mengolah barang, sekaligus spesialisasi atas prodi atau bidang keilmuan yang belum banyak didalami oleh Perguruan Tinggi lainnya.
“Dan kita harus akui kalau kita bilang Teknik Mesin, pasti yang dirujuk UGM. Kalau kita berpikir sama (membuka Prodi Teknik Mesin), ya akan nomor dua terus tidak akan sejajar dengan UGM. Sedangkan ini ada ilmu yang belum didalami, Teknik Manufaktur, tapi potensinya luar biasa. Sehingga kita bisa mencirikan sendiri bahwa UNY punya spesialisasi, UNY khusus,” tegas Didik.
Walaupun demikian, Kemristekdikti melihat potensi bahwa prodi ini lebih cocok menjadi pembelajaran setingkat sarjana (S1). Karena basis UNY adalah universitas, diharapkan yang belajar di Teknik Manufaktur juga memiliki landasan ilmu untuk mengembangkan manufaktur lebih jauh lagi. Tidak hanya mempraktikkan dan menerapkan teknik yang sudah ada. Inilah yang kemudian menjadi desain S1 Teknik Manufaktur.
“Lansekap sarjana terapan (D4), dengan sarjana (S1), memang berbeda. Sarjana tidak hanya menerapkan tapi punya landasan ilmunya. Dan ini yang diarahkan serta kita lakukan, bahwa kurikulum S1 Teknik Manufaktur akan mengajarkan bagaimana membuat, menganalisis, dan mengembangkan manufaktur,” ujar Didik.
Barulah pada tahun 2018, hadir arahan untuk kampus gencar mendirikan prodi baru. Termasuk di FT untuk mendirikan Teknik Murni. Selain bertujuan untuk memperluas bidang keilmuan, teknik murni juga penting di UNY agar mahasiswa bisa memiliki gelar ganda apabila berminat.
Dan pada saat itulah Jurusan Pendidikan Teknik Mesin mengusulkan secara resmi S1 Teknik Manufaktur yang telah lama dipersiapkannya. Sempat menerima kabar bahwa usulan tersebut disetujui oleh Kemristekdikti pada akhir 2018, prodi ini kemudian resmi beroperasi pada Februari 2019 dan langsung dinyatakan dibuka untuk pendaftaran SNMPTN.
Setelah disahkan, Teknik Manufaktur juga langsung menyusun tim dosen yang sudah banyak berasal dari lulusan UNY. Begitupula dari lulusan D3 dan S1 murni, dilengkapi dengan dua guru besar dan empat doctor yang semuanya merupakan bagian dari jurusan Pendidikan Teknik Mesin.
“Kalau di Teknik Mesin, ya S.Pd. di bidang Pendidikan Teknik Mesin, dan S.T. di bidang Teknik Manufaktur. Ini yang jadi harapan universitas. Ketika disetujui awal 2019, ya langsung kita lari. Termasuk tim dosen telah tersusun, tidak masalah dan sangat mendukung secara kekuatan analisis,” ujar Didik.
Promosi Gencar
Untuk 12 kursi yang dibuka pada SNMPTN, ada 27 peserta seleksi yang memilih prodi S1 Teknik Manufaktur sebagai jujugannya. Walaupun telah memenuhi kuota, jumlah ini relatif minim. Hal ini tak lepas dari baru disetujuinya prodi melalui pemberian SK pada Februari 2019. Sedangkan publikasi dan proses SNMPTN sudah banyak diketahui dan diikuti masyarakat sejak awal bulan.
“Jadi masyarakat sudah punya rencana sejak lama. Kita baru muncul dan langsung unggah ke bahan promosi dan website SNMPTN sekitar bulan Februari. Sudah lari kencang, tapi memang hasil akan berbeda (lebih banyak pendaftar) seandainya izin kita agak lama (lebih awal diberikan),” ungkap Didik.
Kedepannya, promosi akan dilakukan prodi bersama dengan unit-unit UNY lainnya seperti Sekretariat Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) dan Kantor Humas Promosi Protokol (KHPP) secara lebih masif. Dengan promosi, prodi ini dapat diminati oleh komunitas masyarakat yang lebih luas. Karena selama ini Teknik Manufaktur baru dikenal oleh anak SMK yang memang telah memiliki basis pengetahuan teknik.
Selain itu, akreditasi juga ditargetkan berlangsung sesuai jadwal. Didik menyatakan optimis bisa memperoleh nilai baik dalam komponen yang diuji ketika akreditasi berlangsung. Walaupun demikian tetap ada komponen yang belum dapat terpenuhi, seperti kompetensi dan kiprah alumni.
“Karena memang jadwal akreditasi hanya dua tahun. Ya dua tahun, prodi belum punya alumni. Tapi yang paling penting, skill dan kerjasama industri selalu kita siapkan. Sehingga saat lulusan prodi ini masuk ke dunia kerja, nantinya akan langsung match dan ilmunya bermanfaat,” pungkas Didik.
No Responses