Antusiasme Warga Jogja dengan SBMPTN Model Baru

 LAPORAN UTAMA

Pameran pendidikan hingga diskusi warung kopi di Jogja mulai membahas SBMPTN model baru. Antusiasme dengan segala pertanyaan dan rasa penasarannya masyarakat harus dijawab UNY dengan penyediaan informasi akurat.

Alvira Rahma kini duduk di kelas 12 IPA 1 SMA Negeri 1 Depok. Namun sebagai siswi era milenial, ia menyebut dirinya enggan jika harus terus-terusan duduk di kelas.

 

Itulah mengapa dalam wawancara dengan Pewara Dinamika, Alvira kami temui sedang menghadiri Pameran Pendidikan yang sedang digelar di sekolahnya. Dalam acara yang digelar pada Rabu (06/03) itu, ribuan anak sekolah berjubel. Mayoritas anak kelas 3 SMA. Disana, mereka mendapat informasi tentang Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta.

 

“Termasuk, cara seleksinya. Kita masih ingin tau gimana ikut SBMPTN,” ungkap Alvira.

 

Disebutkan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Perkumpulan Keluarga Besar Tamansiswa (PP PKBTS) Prof. Cahyono Agus dalam acara yang sama, kegiatan pameran pendidikan di SMAN 1 Depok tersebut bukanlah satu-satunya. Dalam perjalanan yang kerap ia lakukan berkeliling Jogja hingga di warung-warung kopi, tak sedikit orang yang membahas juga terkait dunia pendidikan tinggi.

 

Sistem seleksi melalui SBMPTN, kemudian tak terhindarkan menjadi objek perbincangan itu juga.

 

“Di Coworking Spaces, cafe kopi-kopi, anak bahas SBMPTN. Bahkan kalau saya lihat kecenderungannya, anak dari SMP bahkan masuk SMA suddah punya target (ingin masuk kuliah ku jurusan/PT tertentu). Ini tugas berat bagi dunia pendidikan tinggi, mereka yang haus informasi harus disambut baik,”tukas Cahyono.

 

Menyampaikan Informasi

 

Menyambut antusiasme tersebut, Prof Margana selaku Wakil Rektor I UNY menyebutkan bahwa pihaknya selalu membuka lebar pintu komunikasi untuk semua pihak. Mulai dari stakeholder sekolah menengah atas, orang tua murid, bahkan siswa kelas tiga, bisa langsung akses informasi ke UNY jika ingin tahu lebih lanjut terkait SBMPTN.

 

Cara untuk berkomunikasi dengan UNY, disebutnya bisa melalui banyak cara. Yang ingin bertemu secara fisik, bisa langsung menuju ke Unit Layanan Terpadu (ULT). Terletak di Lantai 1 Gedung Rektorat UNY sayap timur, unit tersebut akan menanggapi sesi tanya jawab serta menyediakan segala jenis brosur, formulir, dan informasi yang dibutuhkan para pengunjung.

 

“ULT buka setiap hari di jam kerja. Tenang saja, UNY sudah berpengalaman membagikan informasi. Dulu waktu UNY menjadi panitia pusat SBMPTN (2015 dan 2016), wah itu justru ramai sekali bertanya informasi terkait SBMPTN,” kenang Margana.

 

Secara fisik, akses informasi juga bisa diperoleh masyarakat melalui kunjungan resmi ke UNY. Biasanya, SMA atau SMK bisa secara rombongan datang ke Karangmalang untuk kemudian diterima di kampus ini oleh Kantor Humas Promosi Protokol atau bidang yang bertugas.

 

“UNY sering kedatangan rombongan begini. Mereka juga sambil study tour ke Jogja, berkunjung ke Prambanan, kraton, malioboro, mampir rangkaian ke kampus-kampus termasuk UNY. Dari Sumatera bahkan dari Bali dan Lombok pernah, mereka naik bis,” ujar Margana.

 

Akses fisik lain yang disebut Margana juga jamak diperoleh masyarakat, adalah melalui komunikasi kepada civitas UNY. Baik itu mahasiswa, dosen, atau tenaga kependidikan. Secara formal, komunikasi bisa dilakukan melalui forum seminar dan pameran pendidikan yang diikuti Bagian Akademik, Kemahasiswaan, atau Humas Promosi dan Protokol.

 

Sedangkan secara informal, bisa berlangsung tatap muka antara masyarakat dengan civitas. Yang mana menurut Margana, komunikasi informal ini memiliki plus minus.

 

Keunggulannya, memperoleh informasi dari civitas bisa memberikan kedekatan personal antara masyarakat dengan UNY. Komunikasi juga berlangsung lebih lancar karena masing-masing sudah mengenal.

 

Namun negatifnya, informasi yang diperoleh secara informal belum tentu benar. Dikarenakan tidak semua civitas paham betul terkait kebijakan universitas, lebih-lebih terkait sistem seleksi masuk. Hal tersebut dipandang Margana wajar karena masing-masing civitas punya tugas pokok dan fungsinya tersendiri, dan tidak semua yang ada di kampus bersentuhan langsung dengan proses admisi.

 

“Kita memang terus woro-woro (informasikan) untuk civitas aktif mengenalkan UNY secara smart and smile. Tapi tetap terkait informasi pendaftaran, lihatlah sumber resmi. Kalau misal saya dulu waktu masih dosen saja di PBI (Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris), ditanya jalur masuk juga belum tentu paham betul. Lha wong tugas saya hanya mengajar,” ungkap Margana.

 

Bisa Lewat Online

 

Selain sistem tatap muka, UNY juga menyediakan informasi SBMPTN melalui media daring yang dimilikinya. Baik itu website, youtube, facebook, twitter, hingga instagram, secara rutin mengunggah konten terkait sistem seleksi masuk ini.

 

Rektor UNY Prof. Sutrisna Wibawa menyebutkan, tak sedikit masyarakat yang kemudian berkonsultasi melalui media daring UNY. Baik media resmi milik institusi atau bahkan media sosial pribadinya.

 

“Sering sekali pesan, komentar, masuk ke media sosial. Media sosial saya memang dapat curhat macam-macam,” ungkap Sutrisna sembari terkekeh.

 

Atas antusiasme tersebut, Sutrisna berharap bahwa masyarakat dapat memperoleh informasi yang baik, benar, dan bermanfaat terkait SBMPTN. Hal tersebut disebutnya penting karena saat ini banyak konten hoax yang bisa menjerumuskan masyarakat. Padahal, informasi terkait jalur masuk ini sangat vital untuk masa depan mereka yang ingin menjadi calon mahasiswa.

 

“Jadi cara penyampaian informasi saya sampaikan ke teman-teman medsos, harus selalu Smart and Smile. (Informasi) akurat, sehingga baik, benar, dan bermafaat. Semoga kita bisa meruntuhkan menara gading informasi, agar semua orang bisa paham tentang SBMPTN dan Perguruan Tinggi. Harapannya lebih  luas masyarakat bisa kuliah,” pungkas Sutrisna.

No Responses

Comments are closed.