APD Ciptaan UNY untuk Pahlawan Tenaga Kesehatan di Gunungkidul

 LAPORAN UTAMA

Semprot disinfektan, bagikan Hand Sanitizer, Prof. Sutrisna bersama warga Gunungkidul cegah Covid-19. Bukti kehadiran UNY untuk kepentingan masyarakat luas.

APD CIPTAAAN UNY UNTUK TENAGA MEDIS DI DIY

Sebagai wujud implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi pada aspek pengabdian masyarakat, Universitas Negeri Yogyakarta memberikan bantuan sarana penanggulangan Coronavirus disease 2019 (Covid-19) ke Kabupaten Gunungkidul.

Bantuan yang terdiri dari wastafel injak portabel, masker, alat pelindung diri (APD), dan hand sanitizer juga diberikan ke tiga kabupaten lain di DIY, yakni Sleman, Kulon Progo, dan Bantul.

“Semua hasil riset dan produksi civitas akademik UNY. Dibuat mahasiswa dengan dampingan dosen,” terang Rektor UNY, Sutrisna Wibawa saat menyerahkan sarana penanggulangan Covid-19 di Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul, Senin (27/4/2020).

Sutrisna paham, pengadaan APD dan sarana lain bagi tenaga medis di Gunungkidul telah dianggarkan oleh pemerintah. Akan tetapi. diharapkan dengan diserahkannya bantuan tersebut dapat lebih menunjang kinerja tenaga medis.

“Apalagi belakangan ini banyak kiriman jenazah dari luar daerah yang harus dimakamkan sesuai protokol Covid-19,” tandasnya.

Juga Bagikan Hand Sanitizer dan Semprot Disinfektan

Sutrisna merinci bantuan yang diserahkan, di antaranya 100 set APD, 100 botol hand sanitizer masing- masing ukuran 1 liter, 100 masker, dan wastafel injak portabel sebanyak tiga unit.

Dipaparkan lebih lanjut, APD yang terdiri dari baju hazmat berbahan kain spunbound standar medis, masker, dan pelindung muka (faceshield) berbahan plastik tersebut dibuat oleh mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Busana. Masker yang dibuat berbahan kain kedap air (waterproof ) tiga lapis. Lapisan tengah diberi bahan viselin untuk filter mikron dan lapisan dalam berbahan kain antibakteri.

Adapun hand sanitizer dibuat oleh mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY sesuai standar WHO. Lantas untuk wastafel injak portabel dibuat mahasiswa Fakultas Teknik Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencaanaan.

“Agenda ‘UNY Peduli’ ini juga merupakan rangkaian peringatan Dies Natalis ke-56,” kata Sutrisna.

Agenda-agenda tersebut berlangsung karena Rektor kerap memperoleh aspirasi dari masyarakat akar rumput. Pesan yang masuk melalui sosial media terus mengalir ke ponsel dan akun resmi Rektor UNY, Sutrisna Wibawa. Pesan itu datang dari warga masyarakat Gunungkidul yang punya semangat sama yakni memerangi wabah Corona.

Menjawab kebutuhan masyarakat, Sutrisna Wibawa terus melakukan penyemprotan. Hingga tulisan ini diturunkan pada Senin

(13/04), Sutrisna telah ikut serta menyemprotkan disinfektan di sembilan kecamatan, yakni Playen, Nglipar, Wonosari, Karangmojo, Semanu, Ponjong, Semin, Saptosari, dan Ngawen.

Salah satu penyemprotan tersebut berlangsung Jumat (10/4) pagi. Di,mana pada saat itu, penyemprotan dilangsungkan di Pasar Ponjong.

PENYAMPAIAKN BAKSIS UNTUK MASYARAKAT GUNUNGKIDUL

“Banyak masyarakat Gunungkidul menghubungi melalui media sosial agar mendapatkan bantuan terkait pencegahan wabah Corona. Terlebih, pandemi virus Corona telah membuat Gunungkidul dan seluruh DIY berstatus tanggap darurat. Hari ini, permintaan itu kita jawab dengan menyemprot Pasar Ponjong,” ungkap Sutrisna Wibawa yang merupakan putra Gunungkidul ini.

Dalam kegiatan Jumat pagi, Sutrisna didampingi jajaran Kepolisian Sektor Ponjong yang dipimpin Kapolsek Ponjong Kompol Sudono. Selain itu, juga hadir kepala dusun beserta perangkat Desa Ponjong, tokoh pemuda, kader kesehatan, dan anggota tim Penanggulangan Virus Corona di seputaran Gunungkidul.

Dalam aksi tersebut, tiga tangki disinfektan dibawa Sutrisna untuk disemprotkan di sekeliling pasar. Masjid Al Irsyad dan sekeliling
Jalan Proliman yang berdekatan dengan pasar juga turut disemprot. Sedangkan hand sanitizer, dibagikan kepada para pedagang dan pengunjung pasar.

Memutus Rantai Penyebaran Corona

Melalui penyemprotan dan pembagian hand sanitizer ini, Sutrisna berharap rantai penyebaran virus Corona terputus, utamanya di Pasar Ponjong. “Sambil mempererat tali silaturahim dengan masyarakat, kegiatan ini bertujuan untuk memutus rantai penyebaran virus Corona di pusat-pusat keramaian,” ungkap Sutrisna.

Jauhari (35), sebagai salah satu pedagang sembako keliling yang mendapatkan hand sanitizer dari Sutrisna, mengaku berterima kasih dan sangat terbantu. Dengan hand sanitizer yang telah diberikan, dirinya bisa menjaga diri dari penyebaran virus saat berbelanja di pasar.

“Saya ke pasar kan kulakan untuk dijual lagi ke Ngampelombo (sebuah dusun di Kecamatan Ponjong). Dengan adanya hand sanitizer ini, saya terbantu agar tidak tertular virus dan tidak membawa virus ke kampung saya,” ungkap Jauhari.

Selain di Pasar Ponjong, Sutrisna juga melakukan penyemprotan disinfektan di Desa Jatiayu, Kecamatan Karangmojo. Aksi ini dilakukan bersama dengan tokoh dan warga di daerah tersebut. Dimulai dari Masjid Al-Ikhlas, penyemprotan dilakukan hingga siang hari. “Di hari-hari berikutnya, juga akan melakukan penyemprotan di kampung dan kecamatan lainnya sesuai dengan permintaan masyarakat,” imbuh Sutrisna. Melalui aksi ini, Sutrisna berpesan agar masyarakat tetap optimis dan waspada, namun tidak panik.

Penyemprotan disinfektan yang dilakukan sesuai aturan pemerintah dan WHO dapat memutus rantai penyebaran corona. Pelaksanaan secara tepat dan rutin dapat melibatkan seluruh komponen masyarakat sehingga memupuk jiwa gotong royong dan silaturahim.

“Ayo sebagai putra-putri Gunungkidul, kita lawan Corona dengan gotong royong. Corona bisa kita lawan tuntas apabila kita bersama-sama dan selalu optimis!” pungkas Sutrisna.

No Responses

Comments are closed.