Arahan Inovasi dari RI 2

 LAPORAN UTAMA

Format Pendidikan untuk Meningkatkan Daya Saing Bahasa, dirembug di Ruang Sidang Utama UNY. Sebagai pembicara kunci, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengumandangkan Inovasi Pendidikan harus hadir di UNY dan Dunia Pendidikan Bangsa.

 

 

Jusuf Kalla tak datang sendiri. Sabtu (01/05) pada pukul 09.00, ia mendarat di Yogyakarta International Airport (YIA). Disambut oleh Gubernur DIY beserta Forkopimda dan Bupati Sleman. Menyempatkan sejenak meninjau bandara baru yang disebutnya begitu mulus dan menjadi kebanggaan Jogja tersebut, Kalla sudah hadir di tengah-tengah Ruang Sidang Utama UNY pada 10.15.

Di UNY, sudah ada Menristekditi Prof. Mohamad Nasir bersama pejabat eselon Ristekdikti. Termasuk Rektor UGM dan kampus se-Yogyakarta yang bersama sang menteri telah sempat meninjau Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dan mengisi seminar.

Dalam kesempatan itulah, Jusuf Kalla menyatakan gagasannya dengan tegas: Perguruan tinggi di Indonesia harus berorientasi pada masa depan. Agar mampu menjawab berbagai tantangan yang muncul pada masa mendatang.

“UNY sudah, dan harus terus berkontribusi dalam mencetak guru profesional dan berkualitas,” ungkap Kalla dalam seminar tersebut. Menjadi arahan UNY untuk memperingati usianya ke-55 dengan inovasi, langsung dari pucuk pimpinan negeri ini.

 

Jangan Jadi Museum

Keinginannya tersebut dilandasi agar perguruan tinggi tidak menjadi museum. Dalam artian, museum hanya menampilkan dan mengenang kesuksesan di masa lalu. Padahal, ilmu yang dipelajari generasi selanjutnya haruslah apa yang dibutuhkan di masa depan.

Oleh karena itu, pendidikan yang diajarkan saat ini, termasuk di perguruan tinggi, harus mampu mengantisipasi kebutuhan dan tantangan di masa mendatang. Termasuk tantangan era revolusi industri 4.0 yang diwarnai dengan kehadiran banyak teknologi baru, misalnya berupa kecerdasan buatan, internet of things, hingga teknologi robotik.  “Masa depan hanya bisa dicapai dengan pendidikan yang baik,” ujarnya.

Untuk menghadirkan pendidikan yang baik, Prof. Sutrisna WIbawa selaku Rektor UNY mengajak Kalla selepas menyampaikan pidato kuncinya untuk meresmikan gedung Pascasarjana UNY. Dibangun dengan dana mandiri pendapatan universitas sejak 2018, gedung tersebut ditujukan untuk kegiatan akademik dan layanan administrasi pascasarjana.

Peresmian Gedung Program Pascasarjana UNY ditandai dengan penandatangan prasasti oleh Wapres dan penarikan pita yang kemudian meninjau gedung dengan didampingi Menristekdikti Mohammad Nasir, Gubernur DIY Sri Sultan HB X dan Rektor UNY Sutrisna Wibawa.

“UNY siap melaksanakan arahan tersebut dengan terus berusaha memenuhi standar akademik, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta tata kelola dan sarana prasarana sesuai dengan standar nasional pendidikan tinggi,” ungkap Sutrisna.

 

Direncanakan Sejak Lama

Kegiatan Seminar Nasional Pendidikan dan kunjungan kerja Kalla ke Yogyakarta tersebut, menjadi salah satu agenda dies yang direncanakan sejak awal tahun oleh UNY. Dr. Sardiman selaku Sekretaris Jenderal Ikatan Alumni (IKA) UNY, menjadi penanggung jawab atas agenda tersebut.

“Agenda Seminar Nasional memang digelar IKA tiap tahun. Tahun lalu (2018), seminar menghadirkan Mendikbud Prof. Muhadjir Effendy. Tentu dengan dukungan dari Rektorat,” ungkap Dr. Sardiman.

Dalam agenda tahunan tersebut pula, Sardiman menyebut bahwa UNY telah memiliki tradisi menghadirkan pengambil kebijakan di bidang pendidikan. Fungsinya agar mampu bertukar pikiran, menyampaikan aspirasi serta input kebijakan, sampai mendapatkan arahan atas pengembangan kegiatan kependidikan di lapangan serta di kampus.

“Karena pesertanya, IKA UNY, mayoritas guru. Aktif di sekolah dan di dinas pendidikan. Itulah mengapa seminar pendidikan jadi penting untuk tingkatkan skill, kompetensi, harmonisasi kebijakan,” sebut Sardiman.

Proses perencanaan tersebut kemudian berlanjut hingga pada Selasa (09/04), rombongan UNY yang dipimpin oleh Sutrisna melakukan pertemuan di Istana Wakil Presiden. Sutrisna saat itu didampingi Sardiman, Ketua Panitia Dies Natalis yang juga Staf Ahli WR I Dr. Siswanto, dan Staf Humas UNY Arif Budiman

Dalam pertemuan tersebut, Kalla menyambut baik undangan dari UNY sekaligus menitipkan pesan untuk pengembangan profesi guru di kampus ini. Salah satunya untuk meningkatkan kualitas Pendidikan Profesi Guru dan kompetensinya, sehingga tunjangan profesi benar-benar tepat sasaran.

“Saat ini kesejahteraan guru juga mulai mendapat perhatian sehingga minat masyarakat untuk menjadi guru terus mengalami peningkatan. Bapak Wapres berpesan agar UNY bisa berkontribusi untuk mendorong peningkatan kesejahteraan linier dengan peningkatan kualitas”, ungkap Sutrisna menyampaikan kembali pesan dari Kalla.

Koordinasi lanjutan kemudian dilakukan pada Selasa (30/04) di Sekretariat Wakil Presiden. Perwakilan UNY disebut Sutrisna dikirim untuk melakukan pembahasan terkait agenda seminar, penyebaran rilis pers, serta penyedian akomodasi VIP sesuai tata kelola protokol yang ada. Sebelum hari H, sekitar Kamis dan Jumat (29/04 – 30/04), staf dari Sekretaritat Wakil Presiden didampingi pengamanan dan Kodim TNI setempat melakukan koordinasi di UNY.

“Koordinasi di lapangan berlangsung konstruktif,” pungkas Sardiman.

No Responses

Comments are closed.