Dr. Sugiharsono, Dekan Fakultas Ekonomi UNY – Literasi Ekonomi dalam Dies Natalis

 LAPORAN UTAMA

Nilai-nilai efisiensi, kewirausahaan, serta cashless society, diselipkan dalam Dies Natalis UNY ke-55 yang kali ini dinakhodai Fakultas Ekonomi. Menghadirkan literasi ekonomi yang penting untuk hadapi tantangan zaman.

Kepada Pewara Dinamika, Dr. Sugiharsono selaku Dekan Fakultas Ekonomi UNY menjelaskan bagaimana fakultasnya ditunjuk secara bergilir untuk mengelola Dies Natalis UNY. Bertepatan dengan tahun terakhir dirinya menjabat Dekan, Sugiharsono berkomitmen fakultasnya menghadirkan yang terbaik untuk UNY dan Indonesia. Termasuk, lewat penyediaan literasi ekonomi.

Bagaimana awalnya Fakultas Ekonomi memperoleh amanah menggelar Dies?

UNY mengatur bahwa penyelenggaraan dies universitas diatur bergilir. Urut kacang dari fakultas paling tua ke yang termuda. 2019 ini, semua fakultas yang lebih tua sudah seluruhnya menjadi penyelenggara Dies. Tinggal FE yang belum.

Hal ini sudah kami persiapkan sejak awal tahun secara eksplisit. Kita sudah ancang-ancang, akan punya gawe dies natalis di tahun 2019. Akhirnya pada Februari 2019, persiapan tentang Dies Natalis ini kami bawa ke Rapat Pimpinan. Dari situlah disetujui oleh Pimpinan tema “Inovasi Pendidikan untuk Indonesia,” termasuk kepanitiaan yang kemudian terbentuk mengikuti, dengan Dr. Siswanto sebagai Mantan Wakil Dekan III FE dan kini Staf Ahli Wakil Rektor I sebagai Ketua Panitia.

Beliau pengalaman luar biasa, dan untuk urusan internal beliau cekatan. Dari situlah FE UNY menata diri untuk menjadi panitia dies.

Bagaimana kegiatan Dies Natalis disusun?

Keunikan dari Pak Siswanto ini, kalau kerja gakusah diberitahu, beliau sudah tahu sendiri termasuk bisa set apa sekiranya yang perlu dilakukan. Oleh karena itu pada Bulan Februari, hampir setiap minggu ada rapat. Bahkan menjelang Dies, setiap hari ada rapat.

Dalam rapat tersebut, Pak Siswanto mampu menerjemahkan dengan baik arahan dari Pimpinan serta berkoordinasi dengan segenap keluarga Fakultas Ekonomi untuk merumuskan kegiatan. Disitulah berlangsung perencanaan, agenda kegiatan yang tidak banyak. Dibatasi agar efisien dan tidak ganggu perkuliahan. Dies Natalis diplotkan di awal April, dan selesai sekitar awal Mei kecuali upacara Dies.

Dalam perjalanannya, ada agenda Dies yang kemudian ditambahkan sesuai dengan arahan Bapak Rektor selaku Pimpinan dan konteks kebutuhan yang ada.

Apa saja contoh kegiatan yang sejak awal direncanakan, dan kegiatan yang ditambahkan?

Aslinya ada delapan kategori.Kategori pertama, yaitu Kegiatan Akademik, bervariasi mulai Museum Goes to Public hingga Seminar Internasional ICGC dan YICEMAP.

Kategori kedua, kegiatan kesehatan, berisi Pemeriksanaan Kesehatan General Check Up. Agenda ini berkolaborasi dengan kategori ketiga dan keempat yaitu kegiatan sosial dan olahraga. Dengan ragam acara mulai dari Aksi Donor Darah, Bakti Sosial, hingga Senam Bersama dan Gelar Produk Kewirausahaan.

Kegiatan mahasiswa dan kegiatan lain-lain juga tak kalah semarak. Kategori kelima dan keenam ini berisi UNY Science Fair, lomba Majelis Tilawah Al Qur’an, sampai Lomba Poster dan Vlog yang memperoleh hadiah langsung berupa Uang Kuliah Tambahan (UKT) dari Rektor UNY.

Kegiatan seni sebagai kategori selanjutnya, kemudian menjadi salah satu titik puncak semaraknya agenda dies. Berisi Festival Jathilan yang berhasil memecahkan rekor MURI peserta Jathilan terbanyak. Ada juga lomba memasak pimpinan.

Di akhir rangkaian agenda Dies, pada Selasa (21/05), digelar Upacara Dies Natalis yang menggawangi seluruh rangkaian kegiatan. Selain agenda sakral berupa pidato dies dan pembagian penghargaan, ada juga kolaborasi orkestra dan gamelan. Tak ketinggalan, peluncuran buku dies seputar Inovasi Pendidikan dan Praksis Pendidikan Pancasila.

Acara tambahan diselipkan dalam kategori itu. Misalnya, konser Musik Maliq & D’Essentials yang hanya bisa diikuti mahasiswa dengan IPK tinggi. Itu arahan dari Pak Rektor dan disambut baik, viral di masyarakat, full sponsor dari Bank BPD.

Apa keunikan Dies Natalis tahun ini?

Tema Inovasi Pendidikan untuk Indonesia, melanjutkan tema-tema dies sebelumnya. UNY konsisten menghadirkan kontribusi untuk pendidikan negeri. Serta disini, kita selipkan literasi ekonomi. Literasi ekonomi sangat penting karena tantangan zaman dan pasar makin kompleks. Civitas apalagi mahasiswa yang nantinya berkeluarga, harus diberi pemahaman agar kehidupan finansialnya lancar.

Itulah kenapa kita selipkan nilai-nilai efisiensi, kewirausahaan, serta cashless society, diselipkan dalam Dies Natalis UNY ke-55. Efisiensi, sesuai arahan Pak Rektor, dies dibuat singkat dan optimal. Kewirausahaan, ditampilkan dagangan mahasiswa UNY yang punya produk-produk inovasi. Cashless society, kita bagikan kartu e-money Dies Natalis UNY ke-55 untuk dosen dan tendik FE. 2.100 kartu akan dibagikan.

Pesan untuk penyelenggaraan Dies Natalis?

Kami tidak ingin bermewah, dan sejalan dengan prioritas universitas, UNY memang menjadikan momentum dies untuk lebih mengkonsentrasikan kegiatan akademik yang bisa menunjang peningkatan ranking dan pemenuhan Tridharma. Publikasi ilmiah agar kampus dikenal dan ilmu dibagikan seluas-luasnya.

Mari terus berinovasi pendidikan untuk Indonesia!

No Responses

Comments are closed.