Februari 2017 – Pencanangan Dies Natalis dan Tradisi Kenakan Toga di Bulan Istimewa

 LAPORAN UTAMA

Tradisi peringatan kelahiran UNY senantiasa menyedot banyak perhatian. Berbagai persiapan dilakukan termasuk pencanangan Dies Natalis. Tak kalah ramai, prosesi tiga bulanan sekali, wisuda menjadi momen paling ditunggu-tunggu.

Setelah sebelumnya melantik para pejabat di lingkungan UNY, di bulan kedua rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd.,M.A. kembali melantik seluruh pengurus Ormawa (organisasi mahasiswa) yang baru. Pelantikan tersebut secara simbolis diwakili oleh ketua, sekretaris, bendahara dari masing-masing Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) pada Selasa (7/2) di Ruang Sidang Utama Rektorat. Tampak hadir, para Wakil Rektor, Kepala Biro, Ketua Lembaga , serta 42 pembina UKM masing-masing.

Dalam sambutannya ia mengapresiasi para mahasiswa yang mengikuti kegiatan di luar kegiatan perkuliahan tersebut. “Kami sangat bangga dan mengapresiasi mahasiswa selama mahasiswa tersebut mampu mengembangkan kegiatan – kegiatannya dan selalu berprestasi serta mampu melakukan hal – hal yang positif, masing-masing kita harus bisa memimpin diri kita sendiri –sendiri, jika diri kita saja sudah gagal memimpin diri kita sendiri, bagaimana mungkin kita akan memimpin orang lain, atau bahkan memimpin sebuah lembaga atau institusi,” ungkapnya.

Selain kegiatan tersebut, rektor kembali disibukkan dengan persiapan acara Dies Natalis UNY ke-53. Dua bulan sebelum pelaksanaan, pencanangan dies natalis diadakan. Dies Natalis ke-53 UNY sendiri mengangkat tema ‘Internalisasi Pendidikan Karakter dalam Membangun Kemandirian Bangsa’. Dalam sambutannya Dr. Zainal Arifin, MT selaku ketua panitia Dies Natalis UNY di Stadion Atletik UNY mengungkapkan bahwa pencanangan dies natalis merupakan komitmen bersama bagi civitas akademika UNY.  “Sebagai sebuah komitmen bersama bagi semua civitas akademika UNY untuk memperkokoh visi UNY sebagai leader in character education untuk menginternalisasikannya dalam setiap kegiatan dan nafas sehingga dapat melahirkan sumber daya manusia yang bertaqwa mandiri dan cendekia agar mampu berkontribusi dalam membangun kemandirian bangsa khususnya kompetisi di era global,” tuturnya.

Rangkaian kegiatan dies natalis ini secara resmi dibuka oleh Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA, yang ditandai dengan pembunyian sirine dan penyerahan pohon sawo kecik pada tiap pimpinan unit di UNY. Pencanangan ini juga dimeriahkan dengan kirab mobil karya mahasiswa Otomotif yang akan mengikuti Shell Eco-Marathon Asia di Singapura pada bulan Maret. penampilan dari Tim Karnaval FT UNY, pertunjukan silat nusantara serta atraksi terjun payung oleh Taufik Nandar, Adim Prisanda dan Mukri dari Federasi Aero Sport Indonesia Daerah (FASIDA) DIY menjadi tontonan yang tak kalah menarik dan sayang jika dilewatkan.

Dalam sambutannya Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A., menegaskan pentingnya pelaksanaan Dies Natalis sebagai bahan evaluasi tiap tahun. Dies Natalis merupakan momentum penting bagi UNY untuk merefleksikan apa yang telah diperbuat dalam perjalanan sejarahnya. “Usia 53 tahun bukanlah usia muda ataupun dewasa, tetapi merupakan usia matang. Hal ini harus menyadarkan semua sivitas akademika UNY, bahwa kampus harus terus bergerak ke depan dan mengukir banyak karya dan prestasi seiring dengan usianya yang semakin matang,” ujar Rektor UNY.

Pada peringatan Dies Natalis ke-53 UNY ini akan diselenggarakan 80 macam kegiatan yang digelar dalam bentuk temu ilmiah, lomba atau festival, olah raga, pameran, bakti sosial,  pentas seni, pemberian penghargaan, dan upacara yang melibatkan civitas akademika UNY, karyawan, alumni, guru/pendidik, warga masyarakat. Dalam pencanangan dies natalis hari ini juga dilaksanakan senam massal dilanjutkan dengan pembagian door prize dan pemeriksaan kesehatan oleh UPT Kesehatan UNY.

Menutup bulan istimewa ini momen wisuda menjadi hal paling dinanti banyak pihak. Tradisi tiga bulanan sekali ini diikuti sebanyak 1.148 orang dengan rincian sebagai berikut: 6 orang (S3), 92 orang (S2), 815 orang S1-Kependidikan, 188 orang S1 Non-Kependidikan dan 47 orang Diploma 3 Non-Kependidikan. Adapun sebaran para wisudawan/wisudawati periode ini, di antaranya: PPs 98 orang, FIP 194 orang, FBS 259  orang, FMIPA 81  orang, FIS 115 orang, FT 210 orang, FIK 63  orang, dan FE 128 orang. Di antara para wisudawan/wisudawati yang meraih predikat cumlaude sebanyak 260 orang,  yang terdiri atas: PPs 4 orang, FIP 50 orang, FBS 69 orang, FMIPA 14 orang, FIS 29 orang, FT 35 orang,  FIK 10 orang, dan FE 49 orang.

Selalu ada yang unik dan dicari-cari dalam setiap periode wisuda. Wisudawan atau wisudawati tertinggi nilainya, tercepat dan termuda selalu menarik untuk disimak. Peraih nilai tertinggi wisudawan diraih oleh (1) Sdri. Dr. Iin Purnamasari, dengan IPK 3,94, jenjang S3, program studi  Ilmu Pendidikan; (2) Sdri. Novi Trilisiana, M.Pd., dengan IPK 3,95, jenjang S2, program studi Teknologi Pembelajaran; (3) Sdri. Ari Pratiwi, S.Pd. (penerima beasiswa Bidik Misi), dengan IPK 3,92, jenjang S1, program studi Pendidikan Akuntansi,  dan  (4) Sdri. Puput Wulandari, A.Md.Sek dengan IPK 3,57, jenjang D3,  program studi  Sekretari.

Sementara itu, lulusan tercepat adalah (1) Sdr.  Dr. Abdul Malik, dengan IPK 3,86, jenjang S3, program studi Ilmu Pendidikan, selama 3 tahun 3 bulan, (2) Sdri. Dyah Witasoka, M.Pd., dengan IPK 3,73, jenjang S2, program studi Manajemen Pendidikan, selama 2 tahun 3 bulan; (3) Sdr. Frederick Afridus Ratu, S.Sos, dengan IPK 3,73, jenjang S1, program studi Administrasi Negara S1, selama 3 tahun 3 bulan, dan (4) Sdr. Tito Nurtaufik, A.Md.T., dengan IPK 3,15, jenjang D3, program studi Teknik Elektro D3,  selama 3 tahun 3 bulan.

Selanjutnya lulusan termuda adalah (1) Sdr. Dr. Bambang Sudarsono, dengan IPK 3,57, dengan predikat sangat memuaskan, jenjang S3, program studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, berumur 32 tahun 1 bulan, (2) Sdri. Dwi Sisilia Saputri WA, M.Pd., dengan IPK 3,79, dengan predikat sangat memuaskan,  jenjang S2, program studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, berumur 24 tahun, (3) Sdri. Hanifah Purwaningtyas, S.Pd., dengan IPK 3,66,  dengan predikat Dengan Pujian (Cum Laude), jenjang S1, program studi Pendidikan Teknik Elektro, berumur  20 tahun 9 bulan, dan (4) Sdri. Fahmi Husaini, A. Md.T., dengan predikat sangat memuaskan, jenjang D3, program studi Sekretari, berumur 21 tahun 1 bulan.

Dalam sambutannya rektor tak henti-henti memberikan pesan bagi para wisudawan wisudawati. “Untuk memberikan jaminan kepada para terdidik untuk supaya tetap survive dan menguasai perubahan, setidak-tidaknya dapat memperhatikan dan mempertimbangkan adanya sepuluh kecakapan yang seharusnya dimiliki, di antaranya: (1) Sense Making, (2) Social intelligence, (3) Novel dan Adaptive Thinking, (4) Cross Cultural Competence, (5) Computational Thinking, (6) New Media Literacy, (7) Transdiciplinarity, (8) Design mindset, (9) Cognitive Load management, and (10) Virtual Collaboration. Kecakapan tersebut diharapkan sekali mampu membekali para wisudawan untuk bisa responsif terhadap perubahan, bahkan mampu menjadi agen perubahan, sehingga kehadirannya memberikan makna tersendiri bagi kehidupan di jamannya,” ungkapnya.

Sebelum diadakan wisuda, seperti biasa diadakan acara sarasehan wisudawan wisudawati cumlaude dan terbaik prodi. Pada wisuda kali ini jumlah wisudawan yang berpredikat cumlaude sebanyak 260 mahasiswa. Terdiri atas Program Pasca Sarjana : (4 Mahasiswa), FIP (50 Mahasiswa), FBS (69 mahasiswa), FMIPA (14 Mahasiswa), FIS (29 Mahasiswa), FT (35 Mahasiswa), FIK (10 Mahasiswa), FE (49Mahasiswa) dari jumlah wisudawan yang nantinya akan berjumlah 1.148 orang atau sebesar 22,65% dari jumlah wisudawan.

Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan dan Informasi (BAKI), Sukirjo, M.Pd menyampaiakan tujuan diadakannya sarasehan tersebut yaitu sebagai sarana komunikasi antara UNY dan mahasiswa sekaligus bertukar pikiran untuk kemajuan UNY di masa mendatang. “Sebagai sarana berkomunikasi antara Pihak UNY dengan para mahasiswa, khususnya yang berpredikat cumlaude, dan dengan adanya acara ini diharapkan adanya masukan serta saran dari para mahasiswa cumlaude untuk menjadikan UNY lebih baik kedepanya. Sumbang saran pemikiran mahasiswa cumlaude menjadi syarat mahasiswa untuk mengikuti yudisium agar semua mahasiswa mampu dan mau membuat makalah sebagai sarana membuat UNY lebih baik kedepannya,” jelas Sukirjo

No Responses

Comments are closed.