Jamin Mutu dan Kembangkan Pendidikan lewat LPMPP

 LAPORAN UTAMA

UNY punya nomenklatur baru untuk organisasi yang dikenal mengurus PLP dan Job Fair. Bertajuk LPMPP, akronim dari Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pendidikan.

Implementasi OTK UNY belum selesai. Layaknya diamanatkan dalam Permenristekdikti bahwa ada tenggat waktu selama enam bulan yang harus dipenuhi, pelantikan pejabat baru pada Senin (01/07), hanyalah langkah pertama.

 

Langkah kedua berupa penataan lembaga, akan segera menyusul. Salah satu yang diamanatkan dalam OTK, adalah mengenalkan ulang organisasi yang telah lama dikenal warga UNY dalam mengurus Kuliah Kerja Nyata (KKN), Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP), Job Fair, dan Pusat Studi, menjadi Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pendidikan.

 

“Akan menjadi langkah kedua UNY dalam menata lembaga, yaitu membentuk nomenklatur baru LPMPP,” tegas Prof. Sutrisna Wibawa selaku Rektor.

 

Memajukan Pendidikan

 

UNY merupakan Lembaga Pendidikan TInggi Keguruan (LPTK). Identitas tersebut ditunaikan kampus ini dalam corak jurusannya yang memang dominan di bidang ilmu kependidikan, dan banyaknya gelar Sarjana Pendidikan pada lulusan kampus ini.

 

Walau demikian, ikhtiar UNY dalam memajukan dunia pendidikan tak hanya berhenti dalam menjadi pencetak calon guru. Sejak tahun 2011, OTK UNY telah memiliki organisasi yang befokus pada Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan.

 

Organisasi inilah yang berdasarkan OTK baru, berubah nama menjadi LPMPP. Ia didesain sebagai unsur pengembang dan pelaksana strategis di bidang pengembangan pendidikan dan profesi serta penjaminan mutu pendidikan dan profesi. LPMPP UNY memunyai tugas melaksanakan, mengoordinasikan, memantau, dan menilai pelaksanaan kegiatan pengembangan dan penjaminan mutu pendidikan serta pengembangan profesi.

 

“Ada setidaknya 10 fungsi LPMPP. Apabila disingkat, kami bertugas mengkaji dan memikirkan proses pendidikan yang terbaik untuk kampus ini. Supaya bisa memenuhi kewajiban pendidikan dengan baik,” ungkap Prof. Anik Ghufron selaku Ketua LPMPP.

 

Dalam melaksanakan tugas tersebut, LPMPP setidaknya memiliki sepuluh pusat layanan. Diantaranya (i) Pusat Penjaminan Mutu, (ii) Pusat Kurikulum, Instruksional, dan Sumber Belajar (PKIS), (iii) Pusat Layanan Praktik Pengalaman Lapangan dan Praktik Kerja Lapangan (PL-PPL&PKL), (iv) Pusat Profesi Pendidik, Tenaga Kependidikan, dan Nonkependidikan (P3TKN), (v) Pusat Mata Kuliah Universiter (PMKU), (vi) Pusat Bahasa, (vii) Pusat Pendidikan Karakter dan Pengembangan Kultur (P2KPK), (viii) Pusat Pengembangan Karir (PPK), dan (ix) Pusat Pengembangan Berkala Ilmiah(x)Pusat Pengembangan Laboratorium Sekolah.

 

Sepuluh pusat layanan inilah yang menjadi kepanjangan tangan dalam melaksanakan tugas Pendidikan. Dikhususkan pada Pendidikan, karena UNY juga memiliki satu lembaga lain yang berfokus pada dua poin tridharma yang lain. Yaitu, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM).

 

“Jadi LPMPP secara over-simplify(sangat menyederhanakan), fokus pada pengajaran,” imbuh Anik.

 

Pengajaran kemudian dilakukan lewat mengagendakan kegiatan-kegiatan unggulan melalui sepuluh pusat tersebut. Pusat Pengembangan Karir misalnya, menggelar jobfair. Pusat Kurikulum, menggelar PLP agar mahasiswa jurusan kependidikan punya pengalaman langsung mengajar siswa di sekolah.

 

Ikut Memikirkan Bangsa

 

Memajukan pendidikan kemudian dilakukan LPMPP tak hanya dalam lingkup kampus. Sebagai sebuah lembaga di perguruan tinggi yang wajib menyebarluaskan hasil-hasil penelitian dan berbagai pemikiran keilmuan, LPMPP juga menerbitkan tiga macam penerbitan, yaitu Jurnal Cakrawala Pendidikan, Jurnal Pendidikan Karakter, dan majalah ilmiah populer WUNY (Warta Universitas Negeri Yogyakarta).

 

Langkah tersebut adalah upaya LPMPP ikut memikirkan masalah pendidikan bangsa. Diharapkan melalui pemikiran yang disumbangkan lembaga UNY sekaligus para civitasnya, dunia kependidikan Indonesia dapat makin maju. Dengan cara mengimplementasikan ilmu yang diperoleh dan digodog di kampus, kepada masyarakat dan dunia nyata.

 

“Apa yang didapatkan di kampus harus dilakukan secara kontekstual” pungkas Sutrisna dalam agenda pelantikan.

No Responses

Comments are closed.