62% Program Studi di UNY kini berpredikat unggul dengan akreditasi A. Pencapaian ini akan terus digenjot di tahun-tahun berikutnya, seiring akreditasi institusi yang juga sudah menyabet predikat unggul.
—–
Pada penghujung tahun 2018, UNY telah bercokol di peringkat 12 kampus terbaik versi Kemristekdikti. Hal ini seiring perolehan UNY di tahun 2017, saat UNY berhasil menggondol akreditasi A dengan predikat kampus unggulan.
Akan tetapi, Prof. Margana selaku Wakil Rektor I UNY menyebut bahwa perjuangan masihlah panjang. Prestasi numerik perlu dimaknai lebih dalam. Di balik angka membanggakan itu tersirat rekam jejak perjuangan banyak pihak. Termasuk, perjuangan mengisi posisi unggul tersebut dengan cara menyabet akreditasi prodi A. Seperti akreditasi institusi yang telah diperolehnya.
“Kita masih harus mempercepat akreditasi. Pada 2017, dari 102 Prodi sebanyak 60 Prodi diantaranya terakreditasi A. Saat ini sudah 62%, ada tambahan tiga prodi baru,” ujarnya.
Tambahan Prodi Berakreditasi A
Salah satu prodi baru yang berhasil menyabet akreditasi A, adalah S1 Akuntansi. Diserahterimakan dan mulai berlaku sejak 12 Januari 2018, akreditasi prodi tersebut meningkat dari yang dulunya B.
Ketua Jurusan Pendidikan Akuntansi FE UNY Indah Mustikawati, menyebutkan bahwa dukungan dari dekanat dan jajarannya, kerja sama yang baik, baik dari seluruh dosen dan mahasiswa di lingkungan Jurusan Pendidikan Akuntansi FE UNY maupun dosen dan karyawan FE yang berkontribusi baik bagi pengembangan prodi. Dengan kolaborasi dan kemauan untuk melengkapi administrasi, sembari terus mengembangkan riset, Akuntansi UNY berhasil memperoleh pencapaian tersebut.
“Hasil akreditasi A tersebut merupakan capaian yang membanggakan dan hasil kerja keras Tim Task Force, baik Prodi Akuntansi dan Pendidikan Akuntansi,” ungkap Indah.
Pentingnya mendorong akreditasi A bagi UNY, disebut Margana terkait dengan jaminan mutu dan repurtasi prodi. Secara kualitas, prodi yang berakreditasi A pasti telah menjalankan proses belajar mengajar yang baik, dan oleh karenanya akan menghasilkan didikan serta karya-karya yang baik pula. Dengan hasil optimal tersebut, diharapkan akan ada efek samping yang baik bagi pengembangan keilmuan di UNY.
“Termasuk, efek samping secara repurtasi. Anak yang lulus dari prodi berakreditasi A akan lebih dipandang dalam kompetisi kerja misalnya CPNS,” ujar Margana.
Strategi yang dilakukan UNY dalam meningkatkan akreditasi, adalah mengundang asesor sebelum sertifikat akreditasi berakhir. Seperti yang disebut Margana, masing-masing sertifikat akreditasi berlangsung empat atau lima tahun. Akan tetapi, sebelum sertifikat itu habis masa berlakunya, asesor yang berasal dari Tim BAN PT bisa didatangkan lebih awal. Sehingga UNY memperoleh sertifikat baru.
“Misalnya dalam kasus Akuntansi yang nanti akan berakhir akreditasinya di tahun 2022, bisa saja prodi tersebut mengundang dan menghadirkan kembali asesor di tahun 2019 jika ingin dinilai ulang,” ungkapnya.
Dorong Akreditasi Internasional
Selain akreditasi A, Rektor UNY Prof. Sutrisna Wibawa menyebutkan bawha UNY juga membidik program studinya bisa memperoleh akreditasi internasional. Akreditasi ini berbeda dengan nilai A yang biasa diperoleh dari Kemristekdikti, karena akreditasi internasional dilakukan oleh lembaga internasional. Misalnya, ASEAN University Network-Quality Assurance (AUN-QA), yang dinilai oleh tim ASEAN dan punya standar serupa bagi seluruh prodi di kampus-kampus yang ada di ASEAN dan bersedia untuk mereka akreditasi.
“Beberapa akreditasi lain juga ada, misalnya Accreditation Service for Internasional Schools, Colleges, and Universities (ASIC); Accreditation Agency for Degree Programs in Engineering, Informatics/Computer Science, the Natural Sciences and Mathematics ( ASIIN); dan Foundation for International Business Administration Accreditation(FIBAA). Bisa dipilih berdasarkan karakteristik akreditasi dan prodi. MIPA ikut ASIIN misalnya,” ungkap Sutrisna.
Dengan mengikuti akreditasi internasional, maka kualitas pengajaran di UNY bisa ditingkatkan untuk sejajar dengan proses pengembangan ilmu yang telah berlangsung di negara-negara lain. Selain itu, akreditasi internasional seperti yang digelar AUN akan mempermudah pertukaran pelajar antar kampus se-ASEAN, karena masing-masing kampus dianggap telah memiliki kemampuan dan fasilitas pengajaran yang setara.
“AUN itu seperti kerjasama. Jadi misal Prodi Linguistik yang ada di UNY, bisa pertukaran pelajar bahkan transfer kredit lebih mudah jika ingin pertukaran pelajar dengan kampus-kampus yang ada di jaringan ASEAN,” pungkas Sutrisna.
No Responses