Jumlah Daftar Pemilih Tetap Tambahan (DPTb) di Sleman cukup tinggi. Mayoritas mahasiswa. Memilih di Sleman diharapkan menumbuhkan rasa memiliki mahasiswa atas Kabupaten Sleman
Kepada Redaktur Pewara Dinamika Ilham Dary Athallah, Sri Purnomo selaku Bu- pati Sleman memberi pesan bagaimana antusiasme para mahasiswa dalam pesta demokrasi 2019 dapat dilanjutkan dengan ke- giatan-kegiatan bermanfaat. Termasuk un- tuk mengembangkan Sleman dan terus ber- prestasi. Hal ini disampaikannya di sela-sela Seminar Nasional IKA UNY, Sabtu (04/05).
Bapak Wakil Presiden tadi dalam seminar men- yebutkan para mahasiswa harus belajar tidak hanya ilmu masa kini, namun juga untuk bekal 10-20 tahun lagi seiring cepatnya perkem- bangan zaman. Bagaimana kiat bapak agar mahasiswa di Sleman dapat melakukan hal ini? Mahasiswa selama ini menurut saya sudah menunjukkan bahwa ia mau belajar. Mau berkontribusi aktif dan positif. Itu bekal yang sangat baik, karena pemuda di masa kini harus mampu mengukir prestasi den- gan giat dan tekun agar tak kalah dengan ke- majuan zaman serta harus tetap berpegang teguh pada agama. Belajar adalah medium menangani kebutuhan zaman.
Dalam situasi Pemilu saat ini, saya kira maha- siswa juga menjalani proses belajar. Pemilu saat ini saja, minat, dan suara dari mahasis- wa cukup banyak. Ya suara yang baik, itu per- lu didukung dan dikembangkan. Atau suara oknum yang kurang baik atau masih menye- barkan hoax, itu perlu disadarkan dan bela- jar lagi.
Seberapa banyak mahasiswa di Sleman yang berminat dengan Pemilu?
Data kita adalah mahasiswa dari luar daerah yang mencoblos di wilayah Sleman. Banyak (mahasiswa mencoblos di Sleman), jumlah- nya sekitar 25.000. Se Provinsi DIY, daft- ar pemilih tambahan terbanyak ada di ka- bupaten ini. Hak pilih menggunakan DPTB, menurut saya telah digunakan dengan baik oleh para mahasiswa.
Mereka memilih, baik calon DPRD, DPRD Provinsi, DPR RI, DPD, maupun Presiden dan Wakil Presiden, yang merupakan ter- baik menurut aspirasi mereka. Artinya ma- hasiswa sudah berhasil, sudah belajar, dan sudah semestinya memiliki idealisme ter- hadap kebaikan yang sejalan dengan nilai- nilai ilmiah. Pilihan mahasiswa adalah pe- nilaian mereka.
Apa yang bisa dijadikan pelajaran bagi maha- siswa dari gelaran Pemilu?
Begini polanya. Pemerintah membutuh- kan masukan dari mahasiswa supaya dapat bekerja dengan baik. Begitupun mahasiswa membutuhkan pemerintah untuk menim- ba pengalaman dan pengetahuan, apakah ada perbedaan antara apa yang mereka pe- lajari di perkuliahan dengan kenyataan di lapangan.
Ini bisa dipelajari mahasiswa lewat Pemi- lu. Karena Pemilu itu artinya terlibat dalam proses pengambilan kebijakan. Memilih art- inya menentukan siapa yang akan mengam- bil kebijakan.
Selain itu?
Dengan memilih di Sleman, berarti maha- siswa juga dapat memiliki sense of belong- ing dengan kota ini. Masih sering kita dengar ada disconnect antara mahasiswa dengan masyarakat asli. Padahal Sleman ini menja- di rumah dari banyak kampus. UGM, UNY, dan banyak lagi.
Saya mendapat informasi tadi dari 3.191 orang jumlah total mahasiswa bidikmisi di UNY, 554 orangnya adalah warga Sleman. Si- sanya tentu kos di Sleman, karena UNY itu adanya di Kabupaten Sleman. Artinya, ha- rusnya mahasiswa ini sudah merasa menja- di anak Sleman. Wong tes perangkat desa ki- ta saja di UNY.
Dengan memilih pemimpin yang baik lewat Pemilu, dan memilihnya itu di Sleman, ma- hasiswa diharapkan bisa punya rasa memi- liki Sleman. Ikut merawat Sleman juga agar Sembada. Nantinya anak-anak UNY harus KKN tematik di Sleman, riset meneliti Sle- man, mengembangkan UMKM Sleman, un- tuk membantu tumbuh kembang kota ini.
Pemilu bisa jadi awal yang baik mahasiswa mengenal. Lalu mencintai Sleman. Harus itu (mahasiswa UNY mengenal dan mencin- tai Sleman)!.
No Responses