Untuk menciptakan pemuda yang mampu menjadi agen perubahan, UNY menyediakan lebih dari 40 Unit Kegiatan Mahasiswa yang terbagi dalam Bidang Penalaran, Bidang Seni, Bidang Olahraga, dan Bidang Kesejahteraan dan Minat Khusus sebagai bekal soft skill.
Dalam sebuah pidatonya yang berapi-api Presiden pertama RI Ir. Soekarno berkata, “beri aku seribu orang tua niscaya akan aku cabut Semeru dari akarnya. Beri aku sepuluh pemuda niscaya akan aku guncangkan dunia”. Apa yang disampaikan Soekarno tersebut bukanlah omong kosong belaka. Hal ini menandakan betapa pentingnya posisi pemuda dalam pembangunan bangsa. Senyatanya derap sejarah Indonesia juga tidak lepas dari peran serta pemuda (baca mahasiswa) yang mendorong melahirkan, bahkan menciptakan Indonesia.
Pemuda lah yang pertama kali mengucapkan sumpahnya untuk menyatakan satu bangsa, satu tanah air, dan bahasa persatuan pada tahun 1928. Pemuda juga yang pertama kali mendesak soekarno untuk segera memprokalamasikan kemerdekaan RI tahun 1945. Pemuda yang mengoreksi kepemimpinan Soekarno dan ikut berperan dalam melahirkan Orde Baru. Pemuda pula yang menggerakkan reformasi hingga menjatuhkan rezim Orde Baru. Rentetan sejarah tersebut menggambarkan betapa republik ini dibangun atas peranan dan imajinasi pemuda.
Tentu saja, pemuda-pemuda tersebut bukanlah pemuda biasa saja. Mereka adalah sekelompok pemuda yang terdidik (mahasiswa) tidak saja akademik, tetapi juga talenta yang tergembleng dalam kawah candradimuka pergerakan dan organisasi mahasiswa. Mereka bukan mahasiswa “kupu-kupu” (kuliah-pulang kuliah-pulang) yang tidak tahu harus melakukan apa setelah rutinitas kuliah. Dalam kegiatan organisasi, mahasiswa dilatih, diarahkan, diuji, dan dibina jiwa leadership-nya, manajerial, enterpreneur, hingga jejaringnya agar mampu menjadi garis depan perubahan tidak saja untuk dirinya, tetapi Indonesia, bahkan dunia.
Setiap tahunnya Universitas Negeri Yogyakarta menerima lebih dari enam ribu mahasiswa baru dari seluruh penjuru negeri. Mereka adalah talenta-talenta terbaik yang lolos penjaringan dari SNMPTN, SBMPTN, hinga Seleksi Mandiri yang sangat ketat. Mereka adalah generasi-generasi yang akan meneruskan estafet kepemipinan di masa yang akan datang. Maju mundurnya bangsa ini akan ditentukan dari bagaimana mereka dipersiapkan sejak hari ini. Selain bekal akademik yang akan mereka lalui selama kuliah di UNY, perlu kiranya pengalaman organisasi sebagai bekal soft skill yang akan menjadi pembeda kelak selepas menjadi wisudawan/wisudawati.
Untuk menciptakan pemuda yang mampu menjadi agen perubahan, UNY menyediakan lebih dari 40 Unit Kegiatan Mahasiswa yang terbagi dalam Bidang Penalaran, Bidang Seni, Bidang Olahraga, dan Bidang Kesejahteraan dan Minat Khusus sebagai bekal soft skill.
Dalam UKM/BEM tersebut mahasiswa bisa menyalurkan bakat-bakat terbaiknya sesuai dengan minat dan kemampuannya. Dengan demikian, prestasi tidak melulu ditunjukkan dengan IPK yang tinggi, namun bisa dengan menjuarai Tae Kwon Do, menari, robotik, tetaer, hingga paduan suara.
Mungkin inilah sepuluh pemuda yang dimaksud oleh Soekarno. Yaitu pemuda-pemuda yang mampu menjunjukkan prestasinya tidak hanya nasional, tetapi internasional hingga mampu mengguncangkan dunia. Dan semua itu bisa dimulai dari perguruan ini. Dari UNY. BUDI MULYONO
No Responses