Mengenal Seluk Beluk Asesmen Nasional

 LAPORAN UTAMA

Peningkatan sistem evaluasi pendidikan jadi bagian dari visi kebijakan Merdeka Belajar. Asesmen Nasional diluncurkan guna meningkatkan mutu pembelajaran, pula meningkatkan kualitas hasil belajar murid di sekolah.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di bawah pimpinan Nadiem Anwar Makarim kembali membikin gebrakan teranyar untuk dunia pendidikan. Kali ini Mas Menteri dan kolega menelurkan program anyar bertajuk Asesmen Nasional, pengganti Ujian Nasional (UN) dalam sistem evaluasi pendidikan kiwari.

“Kemendikbud mengeluarkan kebijakan Asesmen Nasional bukan hanya sebagai pengganti UN dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional, tetapi [juga] sebagai penanda perubahan paradigma tentang evaluasi pendidikan,” tegas Nadiem Makarim via kanal Youtube Kemendikbud.

Menurut Mas Menteri, Asesmen Nasional tak lagi mengevaluasi capaian murid secara individu sebagaimana laiknya UN, melainkan juga mengevaluasi sistem pendidikan secara holistik baik dari segi input, proses maupun hasil.

“Potret layanan dan kinerja setiap sekolah dari hasil Asesmen Nasional akan menjadi cermin untuk kita bersama-sama melakukan refleksi, serta mempercepat perbaikan mutu pendidikan di Indonesia,” imbuh Nadiem.

Menyitat buku Lembar Tanya Jawab Asesmen Nasional yang diterbitkan oleh Pusat Asesmen dan Pembelajaran (Pusmenjar) Kemendikbud, dijelaskan bahwa pelaksanaan Asesmen Nasional bakal menggunakan 3 instrumen, di antaranya: Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar.

Tiga instrumen itu akan berguna untuk mengetahui informasi mengenai mutu satuan pendidikan, terkait dengan hasil belajar murid (literasi dan numerasi), kualitas proses belajar-mengajar, serta iklim belajar di satuan pendidikan. Asesmen Nasional juga bakal menghasilkan informasi untuk memantau perkembangan mutu satuan pendidikan dari waktu ke waktu dan mengetahui kesenjangan antarbagian di dalam sistem pendidikan.

dimaksud adalah kesenjangan antarkelompok sosial ekonomi dalam satuan pendidikan, kesenjangan antara satuan pendidikan negeri dan swasta di suatu wilayah, kesenjangan antardaerah, serta kesenjangan antarkelompok berdasarkan atribut tertentu.

Guru dan Murid Jadi Peserta Asesmen Nasional Dalam pelaksanaannya sebagai evaluator sistem pendidikan, Asesmen Nasional tidak hanya diikuti murid, melainkan juga guru di tingkat satuan pendidikan. Murid berpartisipasi dalam mengerjakan 3 instrumen Asesmen Nasional, di antaranya Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar, sementara guru hanya mengikuti Survei Lingkungan Belajar.

selengkapnya baca dimajalah pewara edisi februari

No Responses

Comments are closed.