Menjaga Netralitas dan Mimbar Akademik di UNY

 LAPORAN UTAMA

Pesta demokrasi begitu riuh melibatkan banyak aktor mengutarakan aspirasi dan keberpihakannya. UNY sebagai institusi negara dengan ekosistem akademik, konsisten menempatkan diri netral dan konstruktif bagi pembangunan bangsa.

Senin (14/02), Hall Rektorat UNY nampak ramai. Ratusan mahasiswa, dosen, dan staf UNY duduk di sana. Dengan terpampang

poster besar berlogo pemilihan umum dan logo-logo partai.

REKTOR BERSAMA MAHASISWA DALAM ORASI JOGJA CERDAS MEMILIH.

Apabila tak cermat, orang bisa saja menyalahartikan kegiatan mereka sebagai kegiatan Pemilu. Padahal, Hall Rektorat UNY saat itu sedang kedatangan Ketua Divisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Sleman, Indah Sri Wulandari. Ia bersama tim dari KPU, menggelar kegiatan bertajuk KPU Goes To Campus.

Di dalamnya, ada beragam agenda. Logo-logo partai misalnya, digunakan untuk sosialisasi calon peserta pemilu sekaligus cara mencoblos. Selain itu, tersedia juga posko untuk membantu mahasiswa melakukan proses pindah tempat pilih, agar sebagai perantau mereka dapat menggunakan hak pilihnya di daerah Provinsi DIY.

“Jadi ini bukan acara politik ya. UNY sepanjang Pemilu, menjaga netralitas dan posisi kampus sebagai mimbar akademik. Jangan lupa gunakan hak pilih anda!,” ungkap Prof. Sutrisna Wibawa selaku Rektor UNY dalam audiensi kegiatan KPU Goes To Campus di UNY, Kamis (07/02) di Ruang Rapat Pimpinan UNY.

Menjaga Kampus

UNY disebut Sutrisna, terus menjaga agar institusi tersebut dapat menghadirkan iklim politik yang baik dalam perannya sebagai lembaga pendidikan. Caranya, semua orang bebas berpendapat, sebagai bagian dari kebebasan mimbar akademik, namun diharapkan tetap santun dan menjaga perdamaian.

“Serta, pendapat dan aspirasi adalah domain pribadi. Institusi, terlebih lagi pegawai dan dosen sebagai ASN, perlu menjaga netralitas,” tegas Sutrisna.

Oleh karena itu dalam Orasi Jogja Cerdas Memilih, yang digelar di Performance Stage FBS UNY pada Kamis (28.03), Sutrisna menegaskan kehendak institusi yang dipimpinnya tersebut. Pada kegiatan tersebut, hadir Komisioner KPU DIY Ahmad Sidqi, Ketua Bawaslu DIY Bagus Sarwono, Korem 072/Pamungkas yang diwakili Kolonel Kavaleri Puji Setiono, serta Kapolda DIY yang diwakili Kadiv Humas Polda DIY AKBP Yulianto. Masing-masing pembicara memaparkan komitmen dan kesiapan menyambut Pemilu 2019.

Berikut, sitiran orasi Sutrisna dalam agenda tersebut:

Tidak ada yang lebih membahagiakan, ketika melihat warga negara dengan penuh semangat, keikhlasan, dan kesungguhan, memilih calon pemimpin bangsa. Benarlah kata Goenawan Mohamad, pemilihan umum atau pemilu adalah perayaan tekad sekaligus kerendahan hati? Pemilu adalah perayaan tekad seluruh warga negara untuk berikhtiar memilih pemimpin yang bisa mengantarkan Indonesia ke kehidupan yang lebih baik. Pemilu adalah kerendahan hati, menanggalkan egosentrisme, sentimen suku, agama, kelompok ataupun golongan, demi Indonesia yang gemilang.

Bangsa ini sedang dihadapkan dengan hiperrealitas. Fakta berkelindan dengan rekayasa, tanda menyaru dengan realitas, dusta bersenyawa dengan kebenaran. Hiperrealitas pada akhirnya menjebak orang pada simulacra,
dan bukan pada sesuatu yang nyata. Karenanya, saya mengajak warga negara Indinesia MARI berikhtiar menahan tombol ‘send’ untuk berita- berita yang belum tentu dapat dipastikan kebenarannya. Saya mengajak Saudara-saudara, untuk ikhtiar tidak turut serta memproduksi dan mendistribusi simulacra- simulacra.

Pesta demokrasi meniscayakan sebuah perbedaan. Namun, bukankah perbedaan itu sudah menjadi nafas kehidupan bangsa ini sejak lama? Kita sudah terbiasa hidup bersama dengan saudara kita yang berbeda suku, bangsa, agama. Akankah hanya karena berbeda pilihan, kita bermusuhan? Jangan sampai, pertemanan, persaudaraan, kekeluargaan, kehidupan kebangsaan yang telah terbangun dengan apik, tercabik-cabik karena perbedaan pilihan di pesta yang semestinya kita rayakan dengan suka cita.

Lima menit di bilik suara, menentukan masa depan Indonesia lima tahun ke depan. Saya mengajak hadirin semua, untuk berbondong- bondong ke Tempat Pemungutan Suara 17 April nantinya. Apapun pilihan anda!

Jangan golput! Golput hanya layak dilakukan oleh orang yang tidak memiliki optimisme dalam menatap masa depan. Pastikan pilihan anda, pilih sesuatu aturan yang berlaku, monitor jalannya pemilihan, laporkan bila terdapat kecurangan. Mari, bersama-sama bertekad dan berikhtiar, untuk menjadikan Indonesia yang kita cintai, sebagai negara yang tumbuh dengan baik, makmur, gemah ripah loh jinawi.

KPUD KABUPATEN SLEMAN MEMBUKA POSKO PENDAFTARAN FORMULIR A-5 DI HALL REKTORAT UNY.

Merangkai Agenda Konstruktif

Selain lewat orasi, agenda yang digelar di UNY terkait dengan Pemilu juga disesuaikan untuk mempraktikkan aspek netralitas namun mendukung penggunaan hak individu. Salah satunya adalah tes kesehatan gratis untuk pensiunan UNY.

Datang ke TPS dan ikut serta dalam rangkaian panjang pesta demokrasi, membutuhkan kondisi kesehatan prima. Hal inilah yang disebut Ketua Ikatan Keluarga Pensiunan (Ikapen) UNY Ekram Prawiroputro, sebagai alasan pihaknya menggelar penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan gratis pada Selasa (16/04/2019). Satu hari sebelum agenda pemilihan umum.

Acara tersebut digelar di Auditorium UNY dan diikuti oleh 90 pensiunan UNY. Setiap tahun sebut Ekram, acara ini digelar rutin oleh UPT Layanan Kesehatan UNY. Dan tahun ini dirasakan makin penting karena bertepatan dengan agenda Pemilu 2019 dan rangkaian Dies Natalis UNY. ke-55.

“Ini agenda rutin UNY, dan momentumnya adalah Pemilu dan Dies Natalis. Kami terimakasih atas perhatian Rektor dan UPT Layanan Kesehatan, dan dengan pengecekan ini kita bisa pastikan kesehatan prima untuk ikut datang ke TPS,” ungkap Ekram.

Dalam rangkaian pemeriksaan kesehatan tersebut, fasilitas cek kesehatan yang diperoleh para pensiunan UNY diantaranya pemeriksaan gula darah, kolesterol dan asam urat serta cek tekanan darah.

Sedangkan penyuluhan kesehatan dibentuk dalam konsep sarasehan dengan tema ‘Strategi Pengelolaan Penyakit Degeneratif ’.

Atas materi tersebut, Kepala Biro UPK UNY Dr. Sukirdjo mengharapkan agenda ini juga dapat menjadi forum silaturahim dan muhasabah kesehatan para pensiunan. Menurutnya kesehatan penting dijaga dan kegiatan ini diharapkan meningkatkan kesehatan warga pensiunan.

“Termasuk kesehatan lahir batin. Dengan silaturahim kita menjalin Ukhuwah Islamiyah,” tutur Sukirdjo.

Senada dengan hal tersebut, Sutrisna berharap UNY dapat berkontribusi untuk mewujudkan Pemilu sebagai pesta demokrasi. Dan sebagai pesta, layaklah ia membahagiakan.

Sutrisna secara khusus membuat pantun atas harapan tersebut, dan membacakannya kepada Pewara DInamika.

“Pemilu adalah pesta demokrasi Menjalankannya, tentu harus dengan ceria dan suka hati Jangan memaksakan pilihan, apalagi mengintimidasi Bila teman atau saudara punya pilihan sendiri

Indonesia adalah negeri yang penuh rahmat dari Ilahi Segala kekayaan dan keragaman harus kita syukuri Mari kita semua berjanji Menjalankan pemilu dengan wajah yang berseri-seri,” lantun Sutrisna.

No Responses

Comments are closed.