Selepas libur mudik, UNY bekerja keras. Libur dan agenda rutin mudik boleh berakhir. Begitupula seleksi mahasiswa baru jalur SNMPTN dan SBMPTN. Tapi Seleksi Mandiri, baru saja akan dimulai.
Dalam rangka memberikan kelancaran arus lalu lintas dipagi hari, seluruh anggota Polres dan Polsek jajaran Polres Sleman melakukan kegiatan pengaturan pagi di beberapa penggal jalan diwilayah Sleman. Bagi Kapolsek Bulaksumur Kompol Suhardi, penguraian kemacetan yang ada di wilayah kepemimpinannya dilakukan dengan cara memerintahkan anggotanya untuk melakukan pengaturan di persimpangan.
Di antaranya pada pos Gama Selokan Mataram, Pos Purna Budaya UGM, Pos Bundaran UGM, Pos Perempatan Sagan Condongcatur, Pos Depan SDN Samirono, dan Pos Perempatan Fakultas Teknik UNY.
Menurut Kapolsek, kegiatan pengaturan ini perlu dilakukan mengingat banyaknya aktifitas pagi para pengendara yang hendak berpergian dan mengantisipasi kemacetan arus lalu lintas. Selain pengaturan jalan, para petugas juga membantu menyeberangkan warga yang hendak menyebrangi tempat tersebut.
Namun, pada libur lebaran kemarin suasana persimpangan-persimpangan yang menjadi lokasi dan fokus pengawasan pos-pos tersebut relatif sepi. Keturutsertaan warga termasuk mahasiswa dalam ritual mudik lebaran ke masing-masing kampung halamannya, ditengarai menjadi penyebab.
“Tapi tetap ada pengaturan pagi ini dilakukan oleh anggota sabhara dan lalu lintas yang naik piket. Adapun waktunya dilakukan setiap hari kerja mulai hari Senin sampai Sabtu. Harapannya para pengendara yang beraktifitas pagi tidak terjebak macet dan memudahkan para pelajar yang hendak menyeberang berangkat ke sekolah,” ungkap sang Kapolsek.
Suasana jalan yang relatif lengang tersebut, diproyeksikan oleh Rektor UNY Prof. Sutrisna Wibawa akan sedikit berubah kala gelaran Seleksi Mandiri Ujian Tulis akan digelar. Dilaksanakan pada Minggu (22/7/2018) di 48 lokasi yang terdiri dari 18 lokasi di kampus UNY dan 29 lokasi di sekolah mitra, seleksi mandiri akan jadi hajatan besar di daerah seputaran Karangmalang.
Mudik memang sudah berakhir. Tapi keramaian dan lalu lalang kendaraan, baru hendak menghampiri Karangmalang seiring dimulainya tahapan seleksi mandiri. Pasalnya, seleksi tersebut akan diikuti 20.157 peserta. Naik 12 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Oleh karena itu, selama pelaksanaan ujian tulis seleksi mandiri berlangsung, pengguna jalan diimbau agar menghindari ruas Jalan Colombo, Yogyakarta dan sekitarnya untuk mengantisipasi kemacetan,” tutur Sutrisna.
Sudah Dipersiapkan
Lonjakan keturutsertaan dan keramaian yang akan melingkupi UNY tersebut, diungkapkan oleh Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Informasi (BAKI) UNY Setyo Budi Takarino sudah dipersiapkan dan direncanakan dengan matang. Jauh sebelum libur lebaran, tepatnya pada 7 Mei 2018, jalur SM Ujian Tulis sudah dipublikasikan kepada khalayak luas. Selain itu, masyarakat yang berminat juga dapat langsung mendaftarkan dirinya secara daring.
“Termasuk, membayar biaya seleksi melalui online. Sudah langsung bisa dilakukan,” tukas Setyo,
Perencanaan tersebut didasari atas pemberian wewenang dari Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi (Kemristekdikti), bagi universitas untuk menggelar seleksi mandiri. Secara umum, kuota penerimaan mahasiswa baru dibagi untuk jalur SNMPTN sebesar 35%, SBMPTN sebesar 35%, dan seleksi mandiri sebesar 30%. Dalam memanfaatkan kuota seleksi mandiri, UNY memiliki tiga jalur yang masing-masing dibagi dengan kuota sama rata.
Ketiganya adalah Seleksi Mandiri Prestasi, Seleksi Mandiri SBMPTN, dan Seleksi Mandiri Ujian Tulis. Sukirjo sebagai Kepala Biro Umum Perencanaan dan Keuangan (BUPK) UNY menjabarkan bahwa perbedaan dari masing-masing jalur seleksi mandiri, adalah basis penilaian yang digunakan. Seleksi Mandiri Prestasi, mempertimbangkan pencapaian calon mahasiswa dari sertifikat dan kompetensi yang telah ia dapatkan di jenjang pendidikan sebelumnya. Termasuk, penghargaan atas kompetisi yang pernah dimenangkan.
“Misal, seleksi mandiri prestasi untuk anak-anak yang menangan lomba olahraga, kita nyatakan lolos UNY tanpa perlu jalur tes. Kami menemukan banyak bibit unggul lewat jalur ini, dikoordinasikan oleh Bidang 3 (Wakil Rektor Bidang 3, Kemahasiswaan),” tutur Sukirjo.
Jalur seleksi mandiri yang kedua, adalah seleksi mandiri SBMPTN. Jalur seleksi ini bersifat nontes dan memanfaatkan skor SBMPTN tahun 2018 yang telah diikuti para mahasiswa sebelumnya. Dalam melakukan registrasi online, pendaftar perlu memasukkan nomor peserta SBMPTN. Hasil tes SBMPTN mahasiswa bersangkutan yang telah tersimpan di database sekretariat pusat SBMPTN, nantinya akan terhubung dengan database UNY untuk diolah lebih lanjut.
“Jadi tidak perlu tes lagi. Walaupun dengan syarat, anak itu sebelumnya harus sudah mengikuti SBMPTN,” tekan Sukirjo.
Barulah di jalur seleksi mandiri yang ketiga, seleksi mandiri ujian tulis, para pendaftar diadu secara kognitif intelektual di tempat melalui tes. Pada awal dibuka pendaftaran, jalur ini belum banyak diminati. Setyo menganggap hal tersebut wajar karena jalur seleksi lain layaknya SNMPTN, SBMPTN, dan SM Prestasi, masih dalam tahap pemrosesan.
Barulah setelah jalur-jalur tersebut diumumkan, pendaftar membludak. Hingga akhir pendaftaran, kumlah peserta ujian tulis mengalami kenaikan sebesar 12 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang diminati 18.041 orang. Dengan rincian jumlah pendaftar rumpun Sains dan Teknologi sebanyak 5.938 peserta, Sosial Humaniora sebanyak 12.816 peserta, dan Campuran sebanyak 1.403 peserta.
Peningkatan jumlah pendaftar inilah yang dipandang oleh UNY, berpotensi menimbulkan kepadatan lingkungan serta lalu lintas karena dibutuhkannya gelaran tes.
“Tapi tidak perlu dirisaukan. Pesan UNY hanya agar calon mahasiswa mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian tulis seleksi mandiri karena ujian yang diikuti adalah ujian seleksi berdasarkan tes, bukan prestasi,” pungkas Sutrisna.
No Responses