Dalam rangka kembali fitri bersama keluarga, mudik berubah menjadi fenomena tahunan yang hingar-bingarnya kian semarak.
MUDIK KINI BUKAN LAGI SELEBRASI TAHUNAN, tetapi telah berubah muka menjadi tradisi masyarakat jamak yang mengiringi perayaan Idul Fitri atau Lebaran, baik oleh umat yang merayakannya maupun tidak. MenjalankanHari Kemenangan setelah sebelumnya rampung menunaikan ibadah puasa Ramadhan sebulan penuh seakan-akan menjadi semi mutlak. Orang- orang berbondong- bondong pulang kampung, menyisakan kota-kota besar kembali lengang, dan menyulap kota kecil menjadi sesak seketika.
Gegap gempitanya selalu bersambut hangat. Apalagi jika sudah menyenggol perkara pesangon yang dimasukkan dalam amplop. Mahasiswa biasanya menunggu momen semacam ini, kendati, barangkali, jajaran birokrat universitas, misalnya, tidak terlalu. Mudik juga turut menyapu civitas akademika untuk urun pulang, bertemu sanak famili di rumah. Imbasnya, universitas pun jadi sepi. Segala kegiatan terlelap sementara. Hal ini yang lantas jadi pertanyaan. Menjadi apakah gedung- gedung perkuliahan yang ditinggalkan penghuninya tersebut?
No Responses