Kampus sebagai pabrik pemikiran tidak lagi aman. Ia diserang oleh radikalisasi yang mengancam mahasiswa.
UNIVERSITAS LAIKNYA JADI RUMAH BELAJAR tahap lanjut selepas bangku sekolah menengah. Ironisnya, universitas, yang seharusnya subur pemikiran mutakhir dari calon penggerak negeri, justru malah dialihfungsikan sebagai rahim teror oleh oknum tidak bertanggung jawab. Banyak cara ditempuh untuk membawa mahasiswa menyeberang dari ideologi normatif yang
ada di masyarakat.
Dimulai dari menyusupi kajian keagamaan di kampus, organisasi mahasiswa, unit kegiatan kampus, sampai grup-grup media sosial yang jamak diikuti dengan tajuk membawa kebaikan. Tanpa sadar, mahasiswa justru dibisiki paham radikal. Mereka dituntun, pelan-pelan dibawa menantang arus, hingga lambat laun menanamkan pikiran bahwa yang didapat dari sana merupakan kebenaran; bahwa itulah yang harusnya ada dan dilaksanakan. Indonesia darurat terorisme saat pemuda-pemuda terbaiknya justru berbalik menentang Pancasila. UNY, sebagai universitas negeri, membangun tameng guna membentengi diri dan melestarikan Pancasila sebagai ideologi negara.
No Responses