Prof. Dr. Lantip Diat Prasojo, M.Pd. – Majukan UNY dengan Kecepatan Cahaya

 Wawancara Khusus

Wawancara Khusus

Prof. Dr. Lantip Diat Prasojo, M.Pd.

 

Majukan UNY dengan Kecepatan Cahaya

 

Mengemban amanah baru sebagai Ketua LPMPP sejak Oktober lalu, Lantip punya mimpi besar untuk UNY. Akreditasi ulang, sistem komputerisasi, dan fasilitasi studi hendak ia pacu. Semua ditujukan untuk memacu kemajuan UNY secepat mungkin.

 

 

Kepada Redaktur Pewara Dinamika, Ilham Dary Athallah, Prof. Dr. Lantip Diat Prasojo, M.Pd. berkisah tentang apa saja kemajuan yang ia kehendaki. Sekaligus apa saja kemajuan yang telah dicapai selama ini di bidang penjaminan mutu, serta target pengembangan kedepan.

 

Dalam penugasan baru bapak sebagai Ketua LPMPP, apa yang menjadi fokus pengembangan dan perbaikan?

 

LPMPP adalah OTK (Organisasi Tata Kerja) baru. Kepanjangannya adalah Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pendiidikan. Dengan bentuk OTK baru, maka fokus organisasi ini juga baru. Terpusat pada penjaminan mutu dan pengembangan pendidikan internal kita. Bagaimana kampus ini pengajarannya baik, agar mahasiswa dapat ilmu yang baik pula.

 

Focus saya sekarang pada penjaminan mutu. Penjaminan mutu sangat penting di setiap lemabga manapun terutama kita lembaga Pendidikan. Karena kalau kita menggunakan ilmu kita ke luar, akan terlihat betul bagaimana mutu dan kapasitas universitas. Daftar CPNS misalnya, dilihat akreditasi universitas dan jurusan. Di Swasta, kompetensi anda akan dinilai betul. Oleh karena itu mutu perlu terus dikembangkan, dan dijaga.

 

Apa tantangan dalam penjaminan mutu?

 

Tantangan ke depan sangat berat. Akreditasi nasional dengan sembilan kriteria sangat berat. UNY harus menata diri untuk akreditasi 9 kriteria itu, tuntutan kan berat. Prodi yang sudah dapat A akan kesulitan menghadapi 9 standar ini kalau tidak dipersiapkan dengan baik karena sangat berbeda dengan 7 standar sebelumnya.

 

IAPS 4.0 menggunakan 9 Kriteria sebagai berikut, standar akreditasi yang baru. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran: 1) Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama, 2) Mahasiswa, 3) Sumber Daya Manusia, 4) Keuangan, Sarana, dan Prasarana, 5) Pendidikan, 6) Penelitian, 7) Pengabdian kepada Masyarakat, 8) Luaran dan Capaian Tridharma. Standar itu secara keseluruhan mengukur tingkat ketercapaian dan/atau pelampauan Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan standar yang ditetapkan oleh masing-masing perguruan tinggi.

 

Tugas kami di LPPMP, kemudian Mempersiapkan prodi yang ada di UNY untuk menghadapi ini sekaligus mempertahankan posisi akreditasi A.

 

Dalam waktu dekat program studi apa saja akreditasi ulang?

 

Di Fakultas Ilmu Sosial (FIS) ada 4, Fakultas Teknik (FT) ada 2.

 

Tidak kalah penting, ada 16 prodi yang sekarang sedang proses akan visitasi dan itu ada yang dari B ke A, ada yang memeprtahankan A. Jadi prodi ini belum habis dan belum waktunya akreditasi, tapi kami ajukan reakreditasi. Agar makin bagus dan meningkatkan mutu program studinya.

 

Ambil contoh S2 Pendidikan IPS. Kami dorong untuk reakreditasi agar mempertahankan A. Pada 8 November 2019 lalu sudah dilakukan visitasi. S2 Pendidikan Luar Sekolah (PLS), juga reakreditasi untuk meningkatkan kualitas dari B ke A. Sudah visitasi lagi D3 teknik tata busana dari B mudah mudahan bisa ke A.

 

Harapan keseluruhan kami, kitakan punya 102 + prodi baru 7. Ada 111an prodi. Posisi UNY, saat saya awal menjabat ada 69 prodi dengan akreditasi A. Sekarang sudah 70. Target kita 80 prodi terakreditasi A untuk mendukung menjadi PTNBH.

 

Rencana penjaminan mutu dan pengembangan pendidikan di tahun depan?

 

Harus lari cepat. UNY harus maju secepat mungkin. Saya mengikuti teori relativitas albert Einstein. B=MC2.

 

Artinya, kalau mau kejar ketertinggalan tidak hanya lari tapi lompat seperti kecepatan cahaya. Itu semua harus didukung dengan visi kuat dari pimpinan dan infrastruktur mendukung terkait Bahasa pemrogaman dan coding. Untuk revolusi industry 4.0 harus paham betul coding. Bahasa inggris juga. Makanya saya mempekerjakan 1 student employement dari jepang dari IT ahli coding, pemrograman. Dia akan menerjemahkan ide kebijakan saya untuk bangunan ke depan itu bukan bangunan fisik tapi system.

 

Bagaimana Coding mendukung Penjaminan Mutu?

 

Kita bangun system. Mahasiswa tingkat akhir. System penjaminan mutu handal. Ketika saya tidak disini lagi ada sesuatu yang untuk pimopinan berikutnya yang bagus. System penjaminan mutu untuk 9 standar.

 

Dengan system itu prodi2 ide2nya dengan system itu tau secara mandiri. Ketika buka laptop, tau masa kedaluarsa kapan. Dia wajib tau. Tanggal bulan tahun,. Untuk mencapai akreditasi unggul. UPPS itu dia pada posisi mana sekarang. Awal system dibangun kan 0 semua. Mulai upload program kegiatan dengan bukti2 itu naik. Untuk skor 4 dia harus kegiatan ABCD. Saya ingin itu.

 

Fokus saya penjaminan mutu dan studi yang mendukung UNY. Penjaminan mutu saya terjun lagnsung sendiri. Fasilitas studi juga saya terjun ngecek. Penjaminan mutu inshaallah sudah 70 yang A. masih ada 16 dengan tambahan upload 4 itu ada 20 yang akan divisitasi bisa A semua.

 

Bagaimana dengan seminar internasional?

 

Berdasarkan OTK baru, pusat studi dan seminar internasional kebanyakan akan pindah ke LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat). Kami fokus pada pengajarannya. menjamin mutu agar pengajaran di universitas baik.

 

Tapi kemarin cakrawala Pendidikan (salah satu jurnal) masih tetap ingin disini. Saya ikut pak rektor karena semua Lembaga terus fakultas, pasca, punya jurnal masing2. kalo sini jurnal dipindah kesana nggak punya jurnal nanti. Prof dirham misal beliau mau disini pak rektor mengijinkan, saya nggak ada masalah. Keberadaan Cakrawala Pendidikan tetap disini cukup produktif, karena artinya kita tetap bisa memproduksi ilmu pengetahuan. Best practice penjaminan mutu kita sebarkan pada khalayak luas, sesuai dengan arahan Bapak Rektor bahwa semua lembaga harus punya jurnal dan sebanyak mungkin publikasi agar memacu pemeringkatan universitas.

 

Pesan-pesan bapak untuk pengembangan di tahun depan?

 

Untuk LPMPP sendiri, saya punya harapan agar gedung ini virtual. Kita kerja jangan diperbudak. Alat-alat dan sistem harus kita manfaatkan membantu kita kerja. Manusia menyumbang ide pikiran, aplikasikan ke system kerja lebih mudah cepat, akumulasi kecepatan bisa dilakukan dimana saja kapan saja. Sama dengan filosofi revolusi industry 4.0 sampai ke society 5.0. pak Menteri sekarang kan juga gitu, Bahasa inggris, pemrogaman computer, coding, human relations juga.

 

Saya pengennya seperti itu kalau dikerjakan lewat system bagus saya tidak akan mendahului kehendak YME kita hanya bisa berusaha dan berdoa. Mudah2an apa yang saya cita2kan untuk Lembaga ini bisa berjalan. Kalau bisa tidak pakai gedung, tidak pakai ruangan, tapi kerja kita tuntas. Itu yang penting. Fokus ke hasil dan konten.

 

Nanti kami juga akan terus dorong dan bangun sistem untuk pengembangan. UNY sudah ada studi lab micro teaching yang bagus-bagus. Kalau kegiatan live streaming cukup disini tidak perlu hiredari luar. Sayang kita SDM belum, ada padahal alatnya canggih-canggih dan sudah kita miliki.

 

Saya akan usul ke pak rektor agar diberi tenaga kependidikan baru atau student employment. Mahasiswa dimanfaatkan dan dipekerjakan universitas, agar dapat penghasilan sekaligus pengalaman. Mahasiswa itu punya idealisme tinggi saya cari itu juga. Kerja tapi tidak berharap imbalan apa2. Nampaknya di mahasiswa seperti itu. Daripada lulus nganggur. Syukur2 bisa lanjut disini.

 

 

No Responses

Comments are closed.