PROGRAM PROFESI GURU SIAPA MAU?

 LAPORAN UTAMA

Di balik jargon pendidikan investasi peradaban, guru merupakan pihak di garda terdepan. Tanpa guru, pendidikan mustahil berjalan, pun peradaban tak kunjung terejawantah. Guru menjembatani keberlanjutan antargenerasi karena ia memfasilitasi bukan hanya keilmuan, melainkan juga kearifan pembentuk karakter bangsa. Guru memastikan kualitas bibit, bobot, dan bebet generasi mendatang terjaga kualitasnya. Pendek kata, guru adalah sokoguru untuk mewujudkan cita-cita pendidikan investasi peradaban.

Setiap tahun profesi guru makin digandrungi. Selama sekolah masih eksis, profesi guru tetap dibutuhkan. Setidaknya, selama satu setengah dasawarsa belakangan, kesejahteraan guru makin diperhatikan setelah kebijakan sertifikasi guru diteken. Di samping masalah kesejahteraan, profesionalitas guru makin dilejitkan. Antara lain melalui Program Profesi Guru (PPG). Program yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini bermisi meningkatkan kompetensi guru dalam mengajar.

Program ini terbuka untuk guru yang telah memiliki sertifikasi pendidik dan hendak meningkatkan kualifikasi akademik mereka. PPG terdiri dari dua jenis program, yaitu PPG Prajabatan dan PPG Pembelajaran. PPG Prajabatan ditujukan untuk lulusan S-1 dari jurusan kependidikan atau non-kependidikan yang belum berprofesi sebagai guru. Sedangkan PPG dalam Jabatan ditujukan untuk guru yang ingin meningkatkan kualifikasi akademik guru pada bidang keahlian tertentu.

Peserta PPG akan mengikuti serangkaian pelatihan dan pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan guru. Setelah menyelesaikan program, guru mendapatkan sertifikat pendidik yang diakui oleh pemerintah dan dapat digunakan sebagai syarat untuk kenaikan pangkat atau jabatan dalam karier keguruan. Selain itu, PPG juga memberikan kesempatan bagi guru untuk mengembangkan kemampuan dan pengetahuan mereka dalam mengajar, sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. Dengan kualitas pembelajaran yang lebih baik, diharapkan dapat meningkatkan minat belajar siswa dan hasil belajar yang lebih baik pula.

Guru adalah profesi yang didorong untuk belajar sepanjang hayat. Pada PPG Prajabatan, guru akan memperoleh mata kuliah inti antara lain Filosofi Pendidikan Indonesia, Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya, Prinsip Pengajaran dan Asesmen, Proyek Kepemimpinan, dan Praktik Pengalaman Lapangan. Ada pula mata kuliah selektif di program ini: Literasi dalam Lintas Mata Pelajaran, Literasi Dasar, Design Thinking, Computational Thinking, dan lain-lain. Sementara bagi PPG dalam Jabatan, guru akan memperoleh Pendalaman Materi (Analisis Materi Ajar Berbasis Masalah, Literasi, dan Higher Order Thinking Skills), Pengembangan Perangkat Pembelajaran (Desain Pembelajaran Inovatif ), dan Praktik Pembelajaran Inovatif.

Jika menengok keluar, banyak negara di dunia yang juga memiliki program serupa dengan PPG. Di negeri Paman Sam ada Teach for America, Inggris punya Teach First, Australia memiliki Teach for Australia, Malaysia punya Program Transformasi Guru 2.0, dan Singapura ada National Institute of Education (NIE). Meskipun setiap negara memiliki program yang berbeda-beda, tujuannya tetap segendang dan sepenarian: meningkatkan kualitas dan kesejahteraan guru serta memperbaiki sistem pendidikan di negara masing-masing. Dus, Program Profesi Guru, siapa mau?

No Responses

Comments are closed.