Kubangun taman-taman
di ruang-ruang gelisah hatiku
mencengkrama senyum kumbang dan kerdip
mata nakal burung hantu menyerupai jenaka ombak
yang berkejaran di tepi pantai kerinduan
Sungai tenang berlumut duka
menghanyut perahu daun
dihembus angin tertumbuk di karang tumpul nuraniku
di rumput-rumput taman aku berlari
menari menyanyi menyenandungkan lara di lantai
kenestapaanku
Di taman mestinya kita berganti senyum berganti
sanjung
bergandengan raga hingga maut menyapa
NEVATUHELLA
Penyair, Alumnus Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara
No Responses