Puisi ; Tasbih Kepundan

 NON BERITA, PUISI

Angin berat bersama gravitasi
menarik jatuh meluruh puncak
bumi memar bertuka rupa kasihnya
berlemparan: bebatu, logam-logam deret volta
hujan asam sulfur dan magnesida
juta kilo debu menyungkup bumi
pohon-pohon raksasa beterbangan mengharu alam
Lahar dimuntah

turun mengular menyerupai tangan-tangan gurita
menyungai menjulur jauh bersujud ke jelata tanah
Gelegak kepundan seribu derajat
tasbih mengagungkan pencipta yang maha agung
Ratusan tahun nutfah-nutfah tumbuh
memulai hidup di tanah gembur hara
Siklus abadi dalam tubuh dan semesta
tasbih tak henti-henti kumandang
hingga ke faksi bintang gemintang
dari dalam palung bumi
tempat paling cahaya di hati
para pencari abadi

NEVATUHELLA
Penyair, Alumnus Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara

No Responses

Comments are closed.