Dengan 945 komputer, UNY siap melayani dua kloter Ujian Tulis Berbasis Komputer untuk rangkaian SBMPTN setiap harinya. Digelar oleh LTMPT setiap akhir pekan mulai 13 April.
Bagi Prof. Margana selaku Wakil Rektor I UNY, hajat besar ujian tulis berbasis komputer nantinya akan jadi agenda yang monumental. Karena ia dapat menjadi kenangan yang berbekas tidak hanya pada peserta tes karena menentukan masa depannya dalam mengenyam bangku pendidikan, tapi juga mengubah paradigma terkait ujian masuk perguruan tinggi negeri.
Sepanjang karirnya sebagai dosen sejak tahun 1994, Margana menyebut bahwa seleksi kampus pada umumnya menempatkan calon mahasiswa berkutat pada belajar, ikhtiar, dan tawakal. Menjelang ujian seorang anak akan belajar, lalu menyerahkan hasilnya kepada Yang Maha Kuasa.
“Kita ingat kan kalau ujian zaman dulu, belajar mempeng terus cari nama kita di koran kalau lolos. Kita tidak tahu nilai kita berapa,” kenang Margana atas pengalamannya masuk di Prodi Pendidikan Bahasa Inggris IKIP Yogyakarta hingga dinyatakan lulus pada tahun 1993.
Dengan sistem baru yang dirintis melalui UTBK, paradigma itu disebutnya akan sedikit bergeser. Calon mahasiswa berkutat pada tiga hal tersebut, sampai nilai ujiannya keluar. Namun setelah itu, strategi memainkan peran sentral untuk memilih dan dinytakan diterima pada program studi tertentu.
“Tentu tanpa menepikan tetap harus berdoa juga (untuk diterima). Dan dulu waktu seleksi yang lama juga bisa pakai strategi, sadar kemampuan diri dan pilih prodi yang kita akan diterima. Tapi sekarang, karena tahu nilainya, strategi mainkan peran besar,” ungkap Margana.
Karena besarnya peran nilai, maka ekspektasi masyarakat terhadap keberlangsungan Ujian Tulis Berbasis Komputer disebutnya akan sangat tinggi. Oleh karena itu, UNY disebutnya tidak boleh tidak siap untuk memberikan pelayanan terbaik.
Dengan 945 komputer yang dipusatkan di Kampus Karangmalang, UNY yakin dapat menghadirkan layanan prima kepada dua kloter UTBK setiap harinya.
“Kita hadirkan layanan prima untuk kebaikan calon mahasiswa. 945 komputer, dua kloter sehari, mulai 13 April,” tukas Margana yakin.
Hanya Menyediakan Fasilitas
Disebutkan oleh Eko Marpanaji selaku Koordinator IT SBMPTN UNY di tahun-tahun sebelumnya, secara teknis UNY memperoleh kuota untuk menggelar tes UTBK dengan total 1.600 jumlah komputer. Kuota tersebut merupakan arahan dari Panitia Pusat SBMPTN.
Akan tetapi dalam perkembangannya, UNY tidak mengerjakan kuota tersebut seorang diri. Namun melalui kerjasama dengan UIN Sunan Kalijaga dan beberapa sekolah negeri yang menjalin hubungan kemitraan dengan UNY.
“Sehingga UNY hanya menyiapkan 945 komputer. Lalu ada di UIN Sunan Kalijaga, dan kekurangannya di sekolah mitra,” ujar Eko.
Walaupun demikian, Anwar Efendi selaku Kepala Humas Promosi dan Protokol UNY menyebutkan bahwa kampus hanya menyediakan fasilitas teknis saja seperti komputer dan ruangan. Sedangkan untuk mempersiapkan instalasi perangkat lunak hingga mendampingi jalannya tes, akan ada panitia tersendiri.
“Termasuk teknisi dan pengawas ruang, kepanitiaan dan penunjukan dari LTMPT. Kami belum dapat informasi apakah teknisi dari UNY juga akan ditugaskan oleh LTMPT,” ujar Anwar.
Pemisahan panitia yang bersifat independen tersebut, disebut oleh Anwar mirip seperti apa yang telah berlangsung di tahun-tahun sebelumnya. Akan tetapi jika dulu penyelenggara tes di daerah adalah Panitia Lokal (Panlok), dimana UNY kerap menjadi koordinator Panlok 46 Daerah Yogyakarta, saat ini kepanitiaan tersebut dipimpin langsung oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi.
“LTMPT ini lembaga yang tetap. Mengarahkan UTBK untuk setiap PTN mandiri penyelenggaraannya. Keunggulannya, akan ada keberlanjutan. Kalau Panlok, ad-hoc, hanya dibentuk kepanitiannya setiap mau ujian,” ujar Anwar.
Soal Disiapkan Sebelum Hari-H
Semua fasilitas tersebut akan terus dimatangkan hingga gelaran UTBK dimulai pada 13 April. Disebutkan oleh Prof. Ali Ghufron selaku Dirjen SDID Kemristekdikti dalam kunjungannya di Auditorium UNY pada 27 Februari 2019, gelombang pertama tes akan dilaksanakan pada 13 April, 14 April, 27 April, 28 April dan 4 Mei 2019. Sedangkan gelombang kedua digelar pada 11 Mei, 12 Mei, 18 Mei, 25 Mei dan 26 Mei 2019.
Ali kemudian menekankan bahwa dikarenakan dalam setiap tanggal itu calon mahasiswa diproyeksikan akan datang ke kampus penyelenggara tes termasuk UNY untuk melaksanakan UTBK, maka segala proses pematangan fasilitas seyogyanya harus tuntas sebelum hari H. Termasuk persiapan soal UTBK yang harus sudah siap diakses tanpa kendala apapun.
“Lagi-lagi, karena ekspektasi masyarakat besar tentang UTBK ini, kita harus hadir secara prima,” ungkap Margana.
Persiapan soal UTBK tersebut sejalan dengan arahan Menristekdikti Prof. Mohamad Nasir, dilakukan melalui ketuntasan penyelenggara tes menginstall aplikasi UTBK dan mengunduh seluruh soal sebelum tes gelombang pertama berjalan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi koneksi internet yang terlalu padat apabila semua lokasi tes mengunduh soal menjelang atau disaat tanggal tes. Sehingga aplikasi dan soalnya sudah siap betul.
“Untuk mengatasi kendala yang terjadi, yang paling pertama soal sudah didownload sebelumnya dan diterima. Yang penting pada saat Hari H (aplikasi) diinstall di tempat ujian, tidak terjadi masalah,” kata Menristekdikti, Mohamad Nasir, dalam peninjauan simulasi UTBK di Universitas Diponegoro Semarang pada Sabtu (09/03), yang langsung disanggupi Prof. Ravik Karsidi selaku Ketua LTMPT.
No Responses