Siswantoyo Usung UNY Unggul dan Berdaya Saing

 LAPORAN UTAMA

Perjalanan panjang selama 56 tahun UNY berkarya dengan penuh tantangan. Akhirnya pada tahun 2020, UNY mampu menunjukkan kualifikasi masuk dalam peringkat unggul. Hal ini disampaikan Prof. Dr. Siswantoyo, S.Pd., M.Kes., AIFO, dikutip dari Buku Bakal Calon Rektor. Kelak bila ia diberi amanah, ia berkomitmen melanjutkan keunggulan tersebut lewat capaian yang terstruktur dan teratur.

Sejalan dengan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam visi dan misi universitas, maka hal tersebut menjadi modal dasar untuk merancang Grand Desain Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sampai ke tahun 2025. Adapun target grand desain pengembangan UNY ke masa depan telah dicantumkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2020-2024. Berisi target kinerja, strategi, dan langkah-langkah strategis.

Gagasan untuk berpikir kritis, bekerja kolaboratif, dan komunikatif adalah hal yang dituangkan Prof. Dr. Siswantoyo, S.Pd., M.Kes., AIFO, sebagai Bakal Calon Rektor UNY dalam dokumen visi, misi, dan program kerjanya. Terkait dengan hal tersebut, Siswantoyo mengungkapkan untuk meningkatkan produktivitas yang unggul dan berfokus dalam rangka mencapai World Class University, maka kolaborasi harus terus digenjot.

Filosofi Tumbuh – Berkembang Sukses
Filosofi ini diyakini Siswantoyo sebagai etos dan penciri kerja civitas akademika UNY. Layaknya dituliskan Siswantoyo dalam dokumen Bakal Calon Rektor, Tri Dharma Perguruan Tinggi UNY ditopang secara makro dengan keberadaan ribuan sumber daya manusia UNY yang kini berprofesi sebagai dosen maupun staf tenaga kependidikan. Belum menghitung mahasiswa yang cukup meminati UNY sebagai kampus kependidikan yang unggul. Inilah potensi untuk pertumbuhan UNY, berbasis pada civitas yang terus berkemajuan.

Perkembangan juga didukung dengan sarana prasarana. Baik untuk perkuliahan, penelitian, produktivitas luaran riset, dan hilirisasi menjadi salah satu konsentrasi dalam manajemen terintegrasi universitas. Untuk menuju lembaga sukses dan sejahtera warga UNY, maka di setiap waktu perlu dilakukan evaluasi atau kajian terkait capaian yang lalu sampai saat ini, dan untuk diperkuat dengan target yang akan dicapai pada tahun berikutnya. Dengan demikian, maka indikator kesuksesan selalu dipantau dan dimonitor secara kolektif dan kolegial. Strategi kerja yang cerdas dan menyenangkan sangat diperlukan segera. Demikian ditulis Siswantoyo dalam buku dokumen Bakal Calon Rektor.

Untuk melaksanakan gagasan tersebut, Siswantoyo punya enam program kerja. Yang pertama, peningkatan input yang berkualitas dari sisi sumber daya manusia (SDM) dan lainnya yang menjadi indikator pemeringkatan.

Yang kedua, proses yang sudah cukup baik di peringkat kedua dipertahankan dan ditingkatkan dengan strategi yang efektif dan efisien. Yang ketiga adalah output dengan berbagai indikator di dalamnya menjadi perhatian khusus untuk secara bersama sama disiapkan oleh setiap dosen dan civitas akademika dengan bersatu padu, saiyek saeko kapti. Yang keempat, outcome menjadi tantangan bagi UNY dalam meneguhkan produktivitas civitas akademika dan dimanfaatkan oleh masyarakat luas.

Yang kelima, pemeringkatan menjadi penyemangat kerja untuk selalu maju bersama berkelanjutan dalam berbagai aspek di semua unit di lingkungan UNY. Keenam, big data dan realtime proses serta hasil menjadi ciri kerja cerdas dan menyenangkan.

Prof. Dr. Siswantoyo, M.Kes. AIFO adalah guru besar Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UNY yang kini menjabat sebagai Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UNY. Sempat menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik FIK UNY, Guru Besar dalam bidang ilmu kepelatihan pencak silat tersebut menyampaikan pidato pengukuhannya dalam rapat senat terbuka UNY pada Rabu, 13 April 2016 di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY. Dosen Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga yang saat ini menjabat sebagai Ketua LPPM UNY tersebut membacakan pidato pengukuhan guru besarnya yang berjudul “Pencak Silat dalam Perspektif Identitas, integratif dan IPTEKS Kepelatihan Olahraga”.

No Responses

Comments are closed.