“Sujarwo, ahli pembelajaran masyarakat dan penelitian pendidikan, unggul satu angka dari Suwarjo. Ia siap menakhodai FIP dengan segenap konsep strategis dan siasat cerdas. Sujarwo menitikberatkan pada sinergi semua elemen”
Selisih tipis pemilihan Dekan FIP 2019-2023 berjalan demokratis. Sujarwo ungguli Suwarjo satu angka. Sujarwo peroleh 9 suara, sedangkan Suwarjo 8 angka. Fakultas yang dikenal laboratorium filsafat konsep pendidikan ini memiliki harapan baru. Kampus hijau makin asri dengan muatan visi-misi anyar ke depan. Dalam visi-misi strategis Sujarwo menyiasari perkembangan zaman secara kritis. Menurutnya, kini masuk zaman abad ke-21 dengan pelbagai kompleksitas. “Manusia mengalami perubahan, manusia melangkah memasuki era pengetahuan,” jelasnya.
Pernyataan Sujarwo memproyeksikan pemikiran strategisnya dalam memboyong FIP di kemudian hari. Ia melihat betapa dalam menghadapi era yang dikenal disruptif itu, kesuksesan tak lagi terletak pada kemampuan menguasai teknologi informasi, tapi juga mengubah informasi menjadi pengetahuan. “Kemampuan menggunakan pengetahuan inilah menjadi unggul serta kompetitif. Sekaligus menjadi aset utama,” paparnya.
Sujarwo menegaskan kalau aset utama di era pengetahuan meliputi nilai-nilai kreativitas, ide, maupun karakter. Ia menambahkan, di samping itu, riset dan teknologi, bahkan knowledge worker,adalah acuan utama. Merespons nilai karakter, Sujarwo mengaitkan antara karakter dan bahasa hati itu setarikan napas. “Yang terpenting berarti juga kita bisa mensinergikan hati, pikir, rasa, dan raga,” ujarnya.
Secara eksplisit, dalam Rencana Program Kerja Pengembangan Fakultas Ilmu Pendidikan UNY 2019-2023, Sujarwo mempunyai sasaran nilai, “Kita harus bangga menjadi garda terdepan bagian civitas akademika FIP, UNY (model, pengasuh, pendidik, pembimbing, fasilitator, sdan sahabat). Di samping itu kita perlu bangga terhadap komunitas edukasi yang mengedepankan kasih sayang, humanis, religius, moralitas, kreatif, inovatif, dan empowerment,” tulisnya.
Dari paparan Sujarwo, diperjelas kemudian visinya, yakni “menjadi universitas kependidikan unggul, kreatif, dan inovatif berlandaskan ketakwaan, kemandirian, dan kecendekiaan pada tahun 2025”. Membincang visi futuristiknya, Sujarwo menguraikan bahwa FIP sebagai bagian dari uNY harus memiliki visi yang senada dengan visi universitas. Ia menambahkan, “Paparan visi, misi, dan program arah pengembangan tentu saja merupakan ide-ide awal yang masih perlu dicermati dan dianalisis lebih komprehensif.”
Sujarwo menekankan perlunya analisis kajian lebih mendalam. Ia melihat bahwa dinamika akdemik, masyarakat, perkembangan keilmuan, teknologi, dan sosiologis berjalan begitu lekas. Itu kenapa semua itu, bagi Sujarwo, perlu dimuarakan pada tercapainya Tri Dharma Perguruan Tinggi.Sujarwo, dosen Pendidikan Luar Sekolah itu, siap mengabdi sebagai dekan di FIP.
No Responses