Sukses dengan Kampus Wates, UNY Rintis Pendidikan Vokasi di Gunungkidul

 LAPORAN UTAMA

Sukses dengan Kampus Wates, UNY Rintis Pendidikan Vokasi di Gunungkidul

 

Pengembangan vokasi di Wates, disebut Sutrisna, telah terbukti bermanfaat menjadi pengembangan perekonomian daerah. Sejak tahun 2000, UNY telah mengembangkan  kampus disana. Dengan jumlah tiga Fakultas yakni Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Sosial dan Fakultas Ilmu Keolahraaan, dan 11 prodi Diploma 3. Yakni program studi Fakultas Teknik yaitu Teknik Mesin, Teknik Otomotif, Teknik Elektro, Teknik Elektronika, Teknik Sipil, Tata Boga, Tata Busana, serta Tata Rias dan Kecantikan (FT). Dan program studi dari Fakultas Ekonomi diantaranya Sekretari (Administrasi Perkantoran), Akuntansi, dan Manajemen Pemasaran.

Keberadaan kampus makin mengakselerasi pengembangan daerah, seiring tuntasnya pembangunan bandara internasional baru Kulonprogo dan dicanangkannya Wates sebagai daerah industri sekaligus pengembangan ekonomi baru. Mantan Bupati Kulonprogo yang kini menjadi Kepala BKKBN, dr Hasto Wardoyo, sepakat dengan hal ini. Terus dikembangkannya program diploma di Wates dapat menimbulkan multiplier effect bagi ekonomi daerah.

“Salah satu contohnya, seperti kolam renang milik UNY, sangat memberi manfaat dan sarana olahraga lain sangat memberi kontribusi. Dulu tidak pernah ada lomba renang tingkat nasional, sekarang ada. Mahasiswa UNY kos, makan, dan bela-beli produk Kulonprogo, maka masyarakat ikut makmur. Terbukti UNY memberi dampak positif bagi masyarakat dan banyak multiplier effectnya,” pungkas Hasto saat pembahasan pengembangan UNY kampus Wates, Rabu (21/06) di Ruang Menoreh Kantor Pemkab Kulonprogo.

Kini, hal yang sama hendak dilakukan UNY di Semanu, Gunungkidul. Berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah dan fasilitasi dari Pemerintah Pusat, UNY hendak berkontribusi dalam pembangunan yang lebih pesat dan merata untuk seluruh daerah di Yogyakarta.

 

         Masa Depan Cerah di Gunungkidul

Permenristekdikti 51/2018 Pasal 4 ayat 4 tentang Sekolah Vokasi, telah mengatur bahwa program studi diploma ditempatkan di wilayah yang berbeda dengan jenjang sarjana. UNY berkomitmen melaksanakan aturan ini sekaligus mengembangkan pendidikan vokasi yang unggul, lewat terus meningkat fasilitas di Kampus Terpadu Wates. Namun, kampus Wates tak akan menjadi satu-satunya lokal yang dimiliki UNY. Hal ini sejalan dengan apa yang telah menjadi kebijakan pemerintah selama ini.

“Kampus ITB misal, sekarang sudah berekspansi tidak hanya di dalam kota Bandung. Tapi dikembangkan juga di Waringin (Bandung Barat), Jatinangor, bahkan Cirebon. Kampus-kampus lain juga sama. Hal ini sejalan dengan upaya kampus untuk memajukan pembangunan daerah,” ungkap Sutrisna.

Hal ini telah dibuktikan UNY di Wates Gedung UNY Kampus Wates yang dipergunakan untuk kegiatan belajar mengajar saat ini adalah bekas gedung SGO (Sekolah Guru Olahraga). SGO dibekukan oleh pemerintah sejak tahun 1992. Fasilitasnya dilimpahkan kepada UNY, dan terus dikembangkan.

Pada Senin (05/11) misalnya, UNY meresmikan Digital Library di Kampus Wates dengan seratus lebih unit komputer berspesifikasi tinggi. Laboratorium Komputer dan Laboratorium Internet juga dapat diakses mahasiswa. Fasilitas lain yang dimiliki Kampus Wates diantaranya Laboratorium Akuntansi Manual, Laboratorium Pasar Modal, Laboratorium Bank Syariah, Laboratorium Sekretari, serta kolam renang berstandar internasional. Asrama mahasiswa juga disediakan disana dengan gedung megah tingkat empat. Tarifnya terjangkau, cukup 1.750.000 per tahun.

“Letak asrama yang dalam satu kompleks kampus membuat mahasiswa sangat dimudahkan,” imbuh Bambang Saptono, Kepala Kampus Wates.

Fasilitas di Kampus Gunungkidul nantinya juga akan dibangun komplit secara bertahap. Direncanakan groundbreaking pada Januari 2020, kampus Gunungkidul akan memiliki satu lokal terlebih dahulu. Berisi lokal kelas dan laboratorium pendukung. Gedung ini nantinya akan digunakan oleh mahasiswa baru yang masuk pada tahun ajaran 2021/2022.

“Selanjutnya kita akan bangun sesuai masterplan Gedung. Ada belasan Gedung, masjid, parkir terpadu, dan asrama yang pembangunannya diusulkan ke Kementerian PUPR. Ini akan dilaksanakan bertahap. Harapannya, fasilitas kampus akan dibangun bertahap seiring pengembangan daerah tersebut juga oleh masyarakat,” pungkas Sutrisna.

 

No Responses

Comments are closed.